Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Cefotaxime general_alomedika 2023-08-18T15:45:07+07:00 2023-08-18T15:45:07+07:00
Cefotaxime
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Cefotaxime

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Efek samping yang umum ditemukan akibat cefotaxime, antara lain reaksi lokal di area penyuntikan, misalnya nyeri, kemerahan, atau bengkak. Hipersensitivitas akibat cefotaxime juga kadang dapat terjadi. Interaksi obat antara cefotaxime dengan furosemide atau antibiotik golongan aminoglikosida, seperti gentamisin, dapat meningkatkan efek nefrotoksik obat.

Efek Samping

Pada umumnya, pasien dapat mentoleransi pemberian cefotaxime dengan baik. Efek samping yang tersering adalah reaksi lokal pada area penyuntikan seperti rasa nyeri, indurasi, dan pembengkakan. Efek samping di area penyuntikan dapat terjadi setelah pemberian cefotaxime intravena maupun intramuskular. Reaksi hipersensitivitas, seperti ruam kulit, pruritus, demam, dan eosinofilia juga dapat terjadi.

Gejala gastrointestinal, misalnya diare, nausea, mual, dan kolitis dapat terjadi setelah pemberian cefotaxime. Kolitis yang terjadi dapat berhubungan dengan infeksi Clostridium difficile. Efek samping lain yang lebih jarang terjadi, antara lain neutropenia, leukopenia transien, moniliasis, vaginitis, dan sakit kepala.

Peningkatan enzim hepar, seperti SGOT, SGPT, LDH serum, dan alkaline fosfatase serum juga pernah dilaporkan. Sama seperti golongan cephalosporin lainnya, penggunaan cefotaxime dapat menyebabkan peningkatan transien BUN dan kreatinin.[5,12]

Interaksi Obat

Interaksi obat dapat terjadi antara cefotaxime dengan furosemide dan gentamisin, yang mengakibatkan peningkatan efek nefrotoksik obat. Penggunaan cefotaxime bersamaan dengan kontrasepsi oral dapat menurunkan efektivitas kontrasepsi.

Obat-obatan Nefrotoksik

Interaksi obat dapat terjadi ketika cefotaxime diberikan bersamaan dengan obat yang berefek nefrotoksik, misalnya antibiotik aminoglikosida, seperti gentamisin, atau diuretik, seperti furosemide. Interaksi obat menyebabkan peningkatan efek nefrotoksik.[2,5]

Probenecid

Penggunaan cefotaxime bersamaan dengan probenecid menyebabkan klirens ginjal cefotaxime menurun. Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi cefotaxime dan metabolitnya dalam plasma.[2,5]

Kontrasepsi Oral

Pemberiannya bersama kontrasepsi oral juga akan menurunkan efektivitas kontrasepsi. Selama pengobatan dengan cefotaxime, pasien disarankan untuk menggunakan kontrasepsi tambahan yang nonhormonal.[13]

Antikoagulan

Penggunaan cefotaxime bersamaan dengan antikoagulan, misalnya warfarin, akan meningkatkan risiko perdarahan. Hal ini disebabkan cefotaxime berpotensi mengganggu proses agregasi platelet, dan memperpanjang waktu perdarahan. Pengawasan prothrombin time (PT) dan international normalized ratio (INR) sebaiknya dilakukan berkala, dimulai 1 minggu setelah pemberian antibiotik dosis pertama.[5,12]

Antibiotik Bakteriostatik

Pemberian cefotaxime dengan antibiotik yang bersifat bakteriostatik, seperti tetrasiklin, eritromisin, dan kloramfenikol, perlu dihindari karena dapat menimbulkan efek antagonis.[8]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Medsafe. Data sheet: Cefotaxime. 2016. https://www.medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/c/Cefotaximeinjaft.pdf
5. American Society of Health System Pharmacists. Cefotaxime. Drugs.com. 2021 https://www.drugs.com/monograph/cefotaxime.html
8. MIMS. Cefotaxime. 2022 https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefotaxime?mtype=generic
12. Perth Children’s Hospital Cefotaxime Monograph - Paediatric. 2022 https://pch.health.wa.gov.au/~/media/Files/Hospitals/PCH/General%20documents/Health%20professionals/ChAMP%20Monographs/Cefotaxime.pdf
13. Epocrates. Cefotaxime: drug interactions. 2022. https://online.epocrates.com/drugs/150604/cefotaxime/Drug-Interactions

Indikasi dan Dosis Cefotaxime
Penggunaan pada Kehamilan dan Me...

Artikel Terkait

  • Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
    Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Oktober 2023, 10:12
Risiko kelebihan dosis obat cefotaxim
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dokterKemarin saya dapet pasien anak usia 1th 5 bulan dengan GEA dokter anaknya memberikan obat lapixim (cefotaxim) 3x300mg iv namun perawatnya...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.