Pengawasan Klinis Chloramphenicol
Pengawasan klinis chloramphenicol atau kloramfenikol perlu dilakukan terutama pada penggunaan secara sistemik. Pemantauan kadar serum chloramphenicol dan pemeriksaan darah lengkap, serta fungsi hati dan ginjal, dapat dilakukan terutama bagi pasien yang yang berisiko.
Chloramphenicol Sistemik
Pengawasan klinis chloramphenicol umumnya dilakukan pada penggunaan intravena dan oral. Pengawasan yang diperlukan berupa kadar serum chloramphenicol pada pasien yang berisiko, misalnya pasien dengan gangguan fungsi hepar atau pada anak-anak berusia di bawah 4 tahun. Dosis terapeutik yang disarankan adalah 15–25 µg/mL.
Toksisitas chloramphenicol dapat menyebabkan mielosupresi dan diskrasia darah. Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan, antara lain hitung darah lengkap, urea dan elektrolit, fungsi ginjal, serta fungsi hepar. Pemeriksaan laboratorium diperlukan sebelum memulai pengobatan, dan juga dilakukan secara berkala. Pasien wanita juga sebaiknya melakukan pemeriksaan kehamilan dengan test pack sebelum memulai pengobatan.
Pasien juga sebaiknya diedukasi mengenai kemungkinan timbulnya anemia aplastik. Gejala anemia aplastik, antara lain pallor, rasa lelah berlebihan, mudah memar, petechiae, gusi berdarah, dan epistaksis.[6,7]
Overdosis
Kada serum chloramphenicol di atas 25 µg/mL dapat dianggap toksik. Toksisitas chloramphenicol ditandai dengan anemia aplastik, trombositopenia, leukopenia, serta peningkatan serum besi, mual, muntah, dan diare.
Pada kasus overdosis berat, dapat dilakukan charcoal hemoperfusion untuk menghilangkan chloramphenicol dari plasma. Terkadang, dilakukan transfusi tukar pada pasien neonatus atau bayi.[6]
Chloramphenicol Topikal dan Lokal
Pada penggunaan tetes mata dan salep mata, pastikan adanya resolusi gejala. Perhatikan pula munculnya efek samping yang umum, yaitu gatal dan eritema kulit perioftalmik. Penggunaan salep mata dapat menyebabkan pandangan kabur temporer karena adanya kandungan petroleum jelly.
Pasien yang diobati dengan tetes mata atau salep mata chloramphenicol dan mengeluhkan timbulnya gangguan tajam penglihatan harus segera datang kembali untuk kontrol.[16]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra