Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Daptomycin general_alomedika 2022-08-09T16:10:30+07:00 2022-08-09T16:10:30+07:00
Daptomycin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Daptomycin

Oleh :
dr. Andreas Michael Sihombing
Share To Social Media:

Pengawasan klinis terkait pemberian daptomycin termasuk pemeriksaan creatine kinase (CK) serum dan pemeriksaan fungsi hepar.

Creatine Kinase (CK) Serum

Pemeriksaan CK serum dilakukan sebelum pemberian daptomycin sebagai data dasar, dan setelahnya dilakukan rutin sebanyak satu kali dalam seminggu. Daptomycin harus dihentikan jika CK serum meningkat menjadi >2000 U/L, atau jika CK serum meningkat menjadi >1000 U/L disertai gejala miopati. Pemeriksaan CK serum dapat diulang setelah daptomycin dihentikan untuk memastikan penurunan kadar CK serum.[1,12,19]

Pemeriksaan CK serum pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (klirens ginjal <30 mL/menit), pasien anak, dan pasien yang mengonsumsi obat yang dapat mengakibatkan rhabdomiolisis (seperti penghambat HMG-CoA reduktase), harus dilakukan lebih sering. Namun, tidak terdapat konsensus mengenai frekuensi pemeriksaan yang dianjurkan.[12]

Fungsi Hepar

Beberapa studi kasus menunjukkan adanya gangguan fungsi hepar yang juga terkait dengan miopati. Pemeriksaan alanine transaminase (ALT/GPT), aspartate transaminase (AST/GOT), dan bilirubin dapat menjadi pilihan untuk pengawasan klinis pada pemberian daptomycin.[4]

Referensi

1. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pusat Informasi Obat Nasional: Daptomycin. Available from: http://pionas.pom.go.id/nama-generic/daptomycin
4. Tótoli EG, Garg S, Salgado HR. Daptomycin: Physicochemical, Analytical, and Pharmacological Properties. Ther Drug Monit. 2015 Dec;37(6):699-710.
9. Australian Government Department of Health Therapeutic Goods Administration. The Australian Register of Therapeutic Goods: TGA Approved Labeling. Available from: https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2018-PI-01092-1&d=201905281016933
12. U.S. Food & Drug Administration. Cubicin (Daptomycin) Injection Printed Labeling, 2017. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/021572s055lbl.pdf

Kontraindikasi dan Peringatan Da...

Artikel Terkait

  • Tes Prediktor Sepsis Terbaru
    Tes Prediktor Sepsis Terbaru
  • Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
    Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
  • Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
    Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
  • Pedoman Manajemen Sepsis Intraabdominal dalam Perspektif Indonesia
    Pedoman Manajemen Sepsis Intraabdominal dalam Perspektif Indonesia
  • Prokalsitonin Vs C-Reactive Protein Sebagai Penanda Sepsis Di ICU
    Prokalsitonin Vs C-Reactive Protein Sebagai Penanda Sepsis Di ICU

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Felicia
Dibalas 08 Mei 2023, 09:36
Pemberian Vitamin C Intravena pada Dewasa dengan Sepsis di ICU – Telaah Jurnal Alomedika - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Vitamin C intravena sudah lama digunakan pada pasien dewasa dengan sepsis di ICU. Akan tetapi, studi terkait hal ini masih dalam perdebatan. Hal...
dr.Kevin Adrian
Dibalas 08 November 2022, 14:00
Risiko dan profilaksis endokarditis infektif pada pasien HIV - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr.Kevin Adrian
2 Balasan
Alo dr. Badai Sp.JP, selamat siang Dok, mohon izin bertanya:1. Pasien HIV termasuk kelompok rentan untuk terkena endokarditis infeksi, apakah ada edukasi...
dr. Nurul Falah
Dibalas 11 November 2021, 15:50
Peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin untuk deteksi sepsis
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Ardi Putranto, Sp.PK, izin bertanya dokter.Bagaimana peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin dalam deteksi sepsis? Yang mana yang lebih...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.