Pengawasan Klinis Daptomycin
Pengawasan klinis terkait pemberian daptomycin termasuk pemeriksaan creatine kinase (CK) serum dan pemeriksaan fungsi hepar.
Creatine Kinase (CK) Serum
Pemeriksaan CK serum dilakukan sebelum pemberian daptomycin sebagai data dasar, dan setelahnya dilakukan rutin sebanyak satu kali dalam seminggu. Daptomycin harus dihentikan jika CK serum meningkat menjadi >2000 U/L, atau jika CK serum meningkat menjadi >1000 U/L disertai gejala miopati. Pemeriksaan CK serum dapat diulang setelah daptomycin dihentikan untuk memastikan penurunan kadar CK serum.[1,12,19]
Pemeriksaan CK serum pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (klirens ginjal <30 mL/menit), pasien anak, dan pasien yang mengonsumsi obat yang dapat mengakibatkan rhabdomiolisis (seperti penghambat HMG-CoA reduktase), harus dilakukan lebih sering. Namun, tidak terdapat konsensus mengenai frekuensi pemeriksaan yang dianjurkan.[12]
Fungsi Hepar
Beberapa studi kasus menunjukkan adanya gangguan fungsi hepar yang juga terkait dengan miopati. Pemeriksaan alanine transaminase (ALT/GPT), aspartate transaminase (AST/GOT), dan bilirubin dapat menjadi pilihan untuk pengawasan klinis pada pemberian daptomycin.[4]