Efek Samping dan Interaksi Obat Doripenem
Efek samping doripenem yang umum terjadi adalah nyeri pada tempat injeksi obat, phlebitis, ruam, pruritus, nyeri kepala, dan keluhan gastrointestinal seperti diare dan mual. Doripenem juga telah dilaporkan menyebabkan Clostridium difficile colitis, reaksi anafilaksis, dan kejang. Interaksi obat dapat terjadi dengan asam valproat dan probenecid.[1,2]
Efek Samping
Efek samping berupa nyeri kepala, mual, diare, ruam, dan phlebitis dilaporkan muncul pada ≥5% pasien. Efek samping lain dapat berupa:
- Sistem saraf pusat: nyeri kepala
- Vaskular: phlebitis
- Gastrointestinal: mual, diare, Clostridium difficile colitis
- Hematologi: anemia
- Integumentum: ruam, pruritus
- Laboratorium: peningkatan kadar enzim hepar
- Infeksi: kandidiasis oral, vulvomikotik[1,2]
Interaksi Obat
Doripenem berinteraksi dengan asam valproat dan probenecid. Doripenem tidak dipengaruhi enzim hepar CYP450, sehingga tidak berinteraksi dengan inhibitor ataupun induktor CYP450.[1]
Asam Valproat
Pemberian doripenem bersama dengan asam valproat dapat menyebabkan konsentrasi serum asam valproat turun di bawah kadar terapeutik. Hal ini meningkatkan risiko munculnya kejang. Mekanisme terjadinya interaksi ini tidak diketahui dengan pasti, namun data penelitian in vitro dan hewan mengindikasikan bahwa doripenem menghambat hidrolisis dari metabolit glukoronidasi asam valproat (vpa-g) kembali menjadi asam valproat yang menurunkan konsentrasi asam valproat dalam plasma. Pada kasus dimana doripenem harus digunakan, penambahan antikejang harus dipertimbangkan. Farmakokinetik doripenem tidak dipengaruhi pada pemberian bersama asam valproat.[1]
Probenecid
Probenecid mempengaruhi sekresi aktif doripenem di tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan konsentrasi doripenem.[1]