Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Doripenem general_alomedika 2024-05-16T10:19:14+07:00 2024-05-16T10:19:14+07:00
Doripenem
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Doripenem

Oleh :
dr. Lina Yohanes, Sp.FK
Share To Social Media:

Indikasi doripenem adalah pada kasus infeksi intraabdomen komplikata seperti peritonitis dan infeksi saluran kemih komplikata termasuk pyelonephritis. Dahulu, doripenem juga digunakan untuk pneumonia nosokomial atau hospital-acquired pneumonia (HAP) termasuk ventilator-associated pneumonia (VAP). Namun, pada tahun 2014 FDA melakukan perubahan pada indikasi penggunaan doripenem berdasarkan hasil uji klinis, sehingga saat ini doripenem tidak digunakan lagi sebagai terapi pneumonia dengan sebab apapun.[1,8,9]

Infeksi Intraabdomen Komplikata

Doripenem dapat digunakan untuk infeksi intraabdomen komplikata, misalnya peritonitis, akibat Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Bacteroides caccae, Bacteroides fragilis, Bacteroides thetaiotaomicron, Bacteroides uniformis, Bacteroides vulgatus, Streptococcus intermedius, Streptococcus constellatus, dan Peptostreptococcus micros yang sensitif terhadap doripenem.

Dosis yang direkomendasikan adalah 500 mg diberikan setiap 8 jam selama 5-14 hari.[1,9]

Doripenem diindikasikan pada pasien dengan infeksi intraabdomen komplikata yang berisiko tinggi mengalami luaran yang buruk atau resistensi:

  • Usia di atas 70 tahun
  • Komorbiditas seperti malnutrisi atau keganasan
  • Kondisi imunokompromais seperti diabetes yang tidak terkontrol, HIV, dan penggunaan kortikosteroid dosis tinggi atau jangka panjang
  • Sepsis atau peritonitis difus
  • Intevensi awal terlambat, yaitu lebih dari 24 jam
  • Kesulitan untuk mencapai kontrol drainase atau debridemen adekuat[15]

Infeksi Saluran Kemih Komplikata

Doripenem dapat digunakan untuk infeksi saluran kemih komplikata, termasuk pyelonephritis, akibat Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa, dan Acinetobacter baumannii. Dosis yang direkomendasikan adalah 500 mg setiap 8 jam selama 10 hari.[1,9]

Pediatrik

Keamanan dan efikasi pada pasien pediatrik belum didukung bukti ilmiah adekuat.[1]

Penyesuaian Dosis

Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan ginjal. Penyesuaian dilakukan berdasarkan klirens kreatinin (CrCl) sebagai berikut:

  • CrCl >50 ml/menit: tidak memerlukan penyesuaian dosis
  • CrCl ≥30 hingga ≤50 ml/menit: 250 mg setiap 8 jam, diberikan selama 1 jam
  • CrCl >10 hingga <30 ml/menit: 250 mg setiap 12 jam, diberikan selama 1 jam[1]

Referensi

1. US Food And Drug Administration (FDA). Highlights of Prescribing Information. 2014. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/022106s012lbl.pdf
8. US Food And Drug Administration (FDA). FDA Drug Safety Communication: FDA approves label changes for antibacterial Doribax (Doripenem) describing increased risk of death for ventilator patients with pneumonia. 2018. https://www.fda.gov/drugs/drug-safety-and-availability/fda-drug-safety-communication-fda-approves-label-changes-antibacterial-doribax-doripenem-describing
9. Lai CC, Cheng IL, Chen YH, Tang HJ. The Efficacy and Safety of Doripenem in the Treatment of Acute Bacterial Infections-A Systemic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. J Clin Med. 2019;8(7):958. Published 2019 Jul 2. doi:10.3390/jcm8070958
15. Barshak MB. Antimicrobial approach to intra-abdominal infections in adults. Uptodate. 2021.

Formulasi Doripenem
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Memahami Patogen Penyebab Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
    Memahami Patogen Penyebab Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
  • Peningkatan Risiko Hospital-Acquired Pneumonia pada Penggunaan Opioid
    Peningkatan Risiko Hospital-Acquired Pneumonia pada Penggunaan Opioid
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 23 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.