Formulasi Doripenem
Di Indonesia, formulasi doripenem adalah dalam sediaan untuk injeksi. Kekuatan sediaan yang ada di Indonesia adalah 500 mg.[7]
Bentuk Sediaan
Di luar negeri, doripenem tersedia dalam vial kaca jernih yang mengandung bubuk untuk injeksi dengan kekuatan sediaan 250 dan 500 mg. Namun, di Indonesia, doripenem tersedia dalam bentuk vial dan botol infus dengan kekuatan 500 mg saja.[1,7]
Cara Penggunaan
Produk obat parenteral harus diinspeksi visual untuk melihat adanya partikel dan perubahan warna menjelang penggunaan. Doripenem memiliki warna dengan rentang jernih, hingga agak kekuningan.
Tambahkan vial 500 mg dengan 10 ml air steril untuk injeksi atau cairan salin normal dan kocok perlahan supaya terbentuk suspensi. Hasil konsentrasi adalah 50 mg/ml. Perlu diperhatikan bahwa suspensi campuran ini bukan untuk injeksi langsung.
Tarik suspensi menggunakan spuit dan tambahkan pada kantong infus berisi 100 ml cairan salin normal atau dextrose 5%. Perlahan kocok hingga menjadi jernih. Konsentrasi larutan akhir menjadi kira-kira 4,5 mg/ml.[1]
Cara Penyimpanan
Setelah dicampurkan dengan air steril untuk injeksi atau cairan salin normal, suspensi ini dapat disimpan selama 1 jam sebelum dipindahkan ke kantong infus.
Setelah dilusi suspensi dengan cairan salin normal, doripenem dapat disimpan selama 12 jam dalam suhu ruang atau selama 72 jam dalam suhu 2–8℃. Jika diencerkan dengan dextrose 5%, campuran infus ini dapat disimpan selama 4 jam dalam suhu ruang atau 24 jam dalam suhu 2–8℃.[1]