Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Doripenem
Penggunaan doripenem pada kehamilan tidak menunjukkan efek buruk berdasarkan studi pada binatang. Pada ibu menyusui, data terkait ekskresi doripenem di ASI masih belum ada, namun diperkirakan sama dengan karbapenem lain yaitu diekskresikan dalam kadar rendah di ASI.[1,4,5]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan doripenem dalam Kategori B. Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[1]
TGA memasukkan doripenem dalam Kategori B2. Obat telah digunakan secara sangat terbatas oleh wanita hamil dan wanita usia produktif tanpa ditemukan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek membahayakan tidak langsung terhadap fetus manusia.[4]
Doripenem tidak teratogenik dan tidak menimbulkan efek pada osifikasi, hambatan pertumbuhan, atau berat badan janin setelah pemberian selama organogenesis pada dosis 1 g/kg/hari pada tikus dan 50 mg/kg/hari pada kelinci. Belum ada studi yang cukup pada wanita hamil.[1]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak ada informasi yang tersedia tentang penggunaan klinis doripenem selama menyusui. Ekskresinya ke dalam ASI diperkirakan serupa dengan imipenem dan meropenem yang menghasilkan kadar rendah dalam ASI sehingga diduga tidak menyebabkan efek buruk pada bayi yang disusui. Meski demikian, gangguan flora gastrointestinal bayi yang mengakibatkan diare atau sariawan perlu diwaspadai.[5]