Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Cotrimoxazole general_alomedika 2022-04-04T10:32:43+07:00 2022-04-04T10:32:43+07:00
Cotrimoxazole
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Pengunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Cotrimoxazole

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Indikasi cotrimoxazole adalah untuk infeksi bakteri Gram positif dan negatif yang rentan, seperti infeksi saluran kemih akibat Eschericia coli ataupun kasus shigellosis. Indikasi ini dapat mencakup infeksi pada saluran kemih; infeksi saluran napas seperti bronkitis kronik eksaserbasi akut dan Pneumocystis Pneumonia; serta infeksi saluran cerna seperti Shigellosis dan travelers diarrhea. Obat ini juga dapat digunakan untuk terapi infeksi oportunistik akibat HIV.

Untuk menghindari terjadinya resistensi, cotrimoxazole hanya digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi oleh bakteri yang telah terbukti sensitif terhadap cotrimoxazole. Apabila data mengenai tingkat sensitivitas tidak ada, maka penggunaan cotrimoxazole dapat dilakukan secara empiris.[1-5]

Indikasi

Clotrimoxazole disetujui oleh FDA untuk pengobatan:

  • Eksaserbasi akut dari bronkitis kronis
  • Otitis media pediatri
  • Traveler’s diarrhea
  • Infeksi saluran kemih
  • Shigellosis
  • Pneumocystis jirovecii pneumonia/Pneumocystis carinii pneumonia (PJP/PCP)

  • Toxoplasmosis

Obat ini juga digunakan secara off label pada kasus HIV, acne vulgaris, pertusis, malaria, dan pneumonia komuniti.

Infeksi Saluran Kemih

Cotrimoxazole dapat digunakan pada kasus infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Escherichia coli, Klebsiella, Enterobacter, Morganella Morganii, Proteus Mirabilis dan Proteus Vulgaris.

Pemberiannya adalah per oral, dalam dosis 800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimetoprim. Obat diberikan 1-2 kali per hari, selama 10-14 hari.

Dosis pada anak adalah 40 mg/kg sulfamethoxazole dan 8 mg/kg trimetoprim per 24 jam, diberikan dalam dua dosis terbagi, setiap 12 jam, selama 10 hari.[3-5,11,13]

Otitis Media Akut pada Anak

Cotrimoxazole dapat diberikan pada otitis media akut pada anak yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae and Haemophilus influenzae. Penggunaan ini tidak diindikasikan pada anak di bawah usia 2 bulan. Dosis yang diberikan adalah 40 mg/kg sulfamethoxazole dan 8 mg/kg trimetoprim per 24 jam, diberikan dalam dua dosis terbagi, setiap 12 jam, selama 10 hari.[5]

Bronkitis Kronik Eksaserbasi Akut

Cotrimoxazole diberikan pada pasien dewasa dengan bronkitis kronik eksaserbasi akut yang disebabkan Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae.

Dosis yang digunakan adalah 800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimetoprim. Obat diberikan 2 kali per hari, selama 14 hari.[5]

Shigellosis

Cotrimoxazole juga digunakan dalam terapi shigellosis pada dewasa dan anak, yang disebabkan oleh Shigella flexneri dan Shigella sonnei.

Dosis dewasa adalah 800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimetoprim. Obat diberikan 2 kali per hari, selama 5 hari.

Dosis anak adalah 40 mg/kg sulfamethoxazole dan 8 mg/kg trimetoprim per 24 jam, diberikan dalam dua dosis terbagi, setiap 12 jam, selama 5 hari.[5]

Pneumocystis Pneumonia (PCP)

Cotrimoxazole dapat digunakan pada kasus pneumonia yang diakibatkan oleh Pneumocystis jiroveci. Penggunaan cotrimoxazole digunakan untuk terapeutik dan profilaksis pasien dengan imunosupresi berisiko tinggi terinfeksi Pneumocystis jiroveci.

Dosis teraputik pada dewasa dan anak adalah 75-100 mg/kg sulfamethoxazole dan 15-20 mg/kg trimetoprim per 24 jam. Obat diberikan dalam dosis terbagi sama, setiap 6 jam, selama 14-21 hari.

Untuk profilaksis pada pasien dewasa, dosis yang diberikan adalah 800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimetoprim per hari.

Sementara itu, untuk profilaksis pasien anak, dosis yang diberikan adalah 750 mg/m2/hari sulfamethoxazole dengan 150 mg/m2/hari trimetoprim. Obat diberikan secara oral, dalam dosis terbagi dua kali sehari, pada 3 hari berturut-turut per minggu. Dosis harian total tidak boleh melebihi 1600 mg sulfamethoxazole dan 320 mg trimetoprim.[5]

Traveler’s Diarrhea

Traveler’s diarrhea yang disebabkan oleh enterotoksin E. coli dapat diterapi dengan cotrimoxazole. Cotrimoxazole dapat diberikan dengan dosis adalah 800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimetoprim, setiap 12 jam, selama 5 hari.[5]

Infeksi Oportunistik HIV

HIV menyebabkan terjadinya imunodefisiensi pada seseorang penderitanya yang berakibat timbulnya berbagai macam infeksi oportunistik. Oleh karena itu WHO merekomendasikan penggunaan cotrimoxazole sebagai profilaksis bagi orang dewasa, termasuk ibu hamil, yang mengalami HIV berat stadium 3 atau 4, dengan kadar CD4 di bawah 350 sel/mm3. Selain itu penggunaan obat ini juga direkomendasikan pada pasien HIV dengan tuberkulosis.

Dewasa

Dosis yang digunakan untuk orang dewasa adalah 800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimetoprim, sekali sehari.

Profilaksis cotrimoxazole dapat dihentikan untuk orang dewasa dengan infeksi HIV yang secara klinis stabil dengan terapi antiretroviral (ART), dengan bukti pemulihan kekebalan dan penekanan virus. Dalam kasus dimana malaria atau infeksi bakteri berat sangat lazim, profilaksis harus dilanjutkan terlepas dari jumlah CD4 atau stadium klinis WHO.

Anak

Pada anak, dalam kasus dimana malaria atau infeksi bakteri parah sangat lazim, profilaksis dilanjutkan sampai dewasa, terlepas dari apakah ART diberikan. Jika setting klinis memiliki prevalensi rendah untuk malaria dan infeksi bakteri, profilaksis dapat dihentikan untuk anak-anak berusia 5 tahun ke atas yang secara klinis stabil atau terdapat penekanan virus dengan ART setidaknya selama 6 bulan dan dengan jumlah CD4 >350 sel/mm3.

Dosis pada anak mengikuti berat badan dan formulasi sediaan.[14]

Tabel 1. Dosis Cotrimoxazole Profilaksis pada Anak

Sediaan (mg atau mg/5 ml) Jumlah tablet atau ml berdasarkan berat badan, diberikan sekali sehari
3,0–5,9 kg 6,0–9,9 kg 10,0–13,9 kg 14,0–19,9 kg 20,0–24,9 kg 25,0–34,9 kg
Suspensi 200/40 mg per 5 ml 2,5 ml 5 ml 5 ml 10 ml 10 ml -
Tablet (dispersible) 100/20 mg 1 2 2 4 4 –
Tablet (scored) 400/80 mg – 0,5 0,5 1 1 2
Tablet (scored) 800/160 mg – – – 0,5 0,5 1

Sumber: WHO, 2014.[14]

Penyesuaian Dosis pada Gangguan Ginjal

Pada pasien dengan gangguan ginjal, penyesuaian dosis cotrimoxazole adalah berdasarkan kadar creatinine clearance (CrCl) dengan ketentuan sebagai berikut:

  • CrCl di atas 30 mL/menit: tidak perlu penyesuaian dosis
  • CrCl 15-30 mL/menit: turunkan dosis setengahnya
  • CrCl di bawah 15 mL/menit: hindari pemberian cotrimoxazole[4,5]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 358641, Sulfamethoxazole and trimethoprim. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Sulfamethoxazole-and-trimethoprim. Accessed Mar. 12, 2022.
2. Ku SW, Jiamsakul A, Joshi K, Pasayan MKU, Widhani A, Chaiwarith R, Kiertiburanakul S, Avihingsanon A, Ly PS, Kumarasamy N, Do CD, Merati TP, Nguyen KV, Kamarulzaman A, Zhang F, Lee MP, Choi JY, Tanuma J, Khusuwan S, Sim BLH, Ng OT, Ratanasuwan W, Ross J, Wong WW; TREAT Asia HIV Observational Database of IeDEA Asia-Pacific. Cotrimoxazole prophylaxis decreases tuberculosis risk among Asian patients with HIV. J Int AIDS Soc. 2019 Mar;22(3):e25264. doi: 10.1002/jia2.25264.
3. Medscape. Bactrim, Bactrim DS (trimethoprim/sulfamethoxazole) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. 2017.
4. MIMS. Sulfamethoxazole Trimethoprim. 2017.
5. FDA. Highlights of prescribing information BACTRIM (Sulfametoxazole and trimethropime) injection for intravenous use. 2017.
11. Therapeutic Good Administration. Product information Septrin. 2017. vol. 400, pp. 1-20.
13. Vachhani AV, Barvaliya M, Naik V, Jha P, Tripathi C. Effectiveness and tolerability of short course co-trimoxazole, norfloxacin and levofloxacin in bacteriological cure of uncomplicated urinary tract infection in outpatient setting. An open label, parallel group, randomized controlled trial. Infez Med. 2015 Jun;23(2):155-60.

Formulasi Cotrimoxazole
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
    Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
  • Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
    Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
  • Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
    Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
  • Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
    Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
  • Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2025, 10:00
Pemberian Cranberry untuk ISK
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok, mau menanyakan bagaimana efikasi penggunaan cranberry untuk isk, apakah bisa direkomendasikan ke pasien sebagai terapi? terima kasih dok 
dr.Silvia Indriani
Dibalas 13 November 2024, 15:37
Durasi pemakaian kateter urin pada retensi urin ec ISK
Oleh: dr.Silvia Indriani
2 Balasan
Halo dok, untuk pemakaian kateter urin pada pasien ISK yang mengalami retensi urin sebaiknya dilakukan berapa lama? Apakah ada minimal waktu yang diperlukan...
Anonymous
Dibalas 28 September 2024, 16:48
Nyeri pinggang dengan hasil urinalisa bilirubin positif 1 dan leukosituria
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya saya mendapatkan pasien dengan keluhan nyeri pinggang dan kurang tenaga di puskesmas. Dari hasil UL didapatkan Bilirubin positif 1...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.