Pengawasan Klinis Amphotericin B
Pengawasan klinis terhadap amphotericin B dilakukan terkait reaksi infus akut (dalam 1-3 jam setelah mulai pemberian), pemantauan efek samping, dan penyesuaian dosis.
Sebelum memulai terapi, perlu dilakukan uji intravena dosis tunggal selama 20–30 menit. Setelah itu, lakukan pengawasan terhadap suhu, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah yang dicatat setiap 30 menit selama 2–4 jam.
Penggunaan amphotericin B dapat menyebabkan gangguan pada beberapa organ sehingga perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium, seperti:
- Serum elektrolit: hipomagnesemia, hipokalemia dan hiperkalemia, hipokalsemia
- Fungsi hati: peningkatan AST, ALT, GGT, bilirubin dan alkali fosfatase
- Fungsi ginjal: peningkatan BUN dan serum kreatinin
Disamping itu, pemeriksaan seperti hitung darah lengkap dan fungsi kardiorespirasi juga diperlukan jika dicurigai kasus overdosis. Gejala kardiorespirasi yang dapat terjadi adalah nyeri dada, sesak nafas, dan aritmia.[10,22,24]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri