Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Isoniazid irfan 2025-03-18T13:16:51+07:00 2025-03-18T13:16:51+07:00
Isoniazid
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Isoniazid

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Formulasi isoniazid / INH yang tersedia di Indonesia adalah dalam bentuk tablet dan sirup. Isoniazid sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, yaitu sekitar 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Terdapat sediaan kombinasi INH dengan beberapa obat anti tuberkulosis lain dan vitamin B6.[6,8,9,11]

Bentuk Sediaan

INH di Indonesia tersedia dalam bentuk peroral, yaitu:

  • Tablet: 100 mg dan 300 mg
  • Sirup: 100 mg/5mL

INH injeksi tersedia di luar negeri dalam bentuk vial 10 mL, dengan kekuatan 100 mg/mL. Pemberian dengan cara suntikan intramuskular.[11]

Cara Mengkonsumsi

Absorpsi INH dipengaruhi makanan, sehingga harus diminum saat perut kosong. Konsumsi obat sebaiknya 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.[8,11]

Cara Penyimpanan

INH sediaan tablet dan sirup dapat disimpan pada suhu ruangan atau 20−250C. Hindari lingkungan yang lembab dan cahaya matahari langsung.[6,9]

INH sediaan injeksi juga disimpan pada suhu ruangan, karena dapat mengkristal pada lingkungan yang bersuhu rendah. Bila hal tersebut terjadi, vial dapat dihangatkan pada suhu ruangan sebelum digunakan hingga kristal-kristal terlarut kembali.[8,11]

Kombinasi dengan Obat Lain 

Terdapat sediaan kombinasi INH dengan beberapa obat antituberkulosis lainnya, seperti rifampisin, pirazinamid, dan etambutol. Terdapat pula kombinasi isoniazid 100 mg dengan vitamin B6/piridoksin 10 mg.[11]

Kombinasi antituberkulosis bertujuan untuk mempermudah pasien minum obat setiap harinya. Terdapat bentuk kombinasi dosis tetap (KDT) untuk dewasa, yang terdiri dari isoniazid 75 mg, rifampicin 150 mg, pyrazinamide 400 mg, dan ethambutol 275 mg. Sementara, paduan dalam bentuk kombinasi dosis tetap (KDT) untuk anak terdiri dari isoniazid 50 mg, rifampicin 75 mg, dan pyrazinamide 150 mg.[15]

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

6. DrugBank Online. Isoniazid (DB00951). Updated 2024.
8. MIMS. Isoniazid Indication, Dosage, Side Effect, Precaution; MIMS Indonesia. 2021.
9. Therapeutic Goods Administration (TGA). Australian Product Information: Isoniazid Tablets. ARTG ID 13455. Updated November 2, 2023.
11. Drugs.com. Isoniazid Monograph. Drugs.com. Updated 2024.
15. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data Obat dalam Formularium Nasional (FORNAS). Edisi per 18 Maret 2025. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2025.

Farmakologi Isoniazid
Indikasi dan Dosis Isoniazid

Artikel Terkait

  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 04 Januari 2025, 18:25
Pasien anak dalam terapi OAT 5 bulan lebih mengalami muntah, tidak mau makan, badan agak hangat
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, izin diskusi. Pasien anak usia 2,5 tahun, dalam terapi OAT sudah 5 bulan lebih. 1 hari yg lalu muntah2 >5x, tidak mau makan, badan agak hangat....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.