Formulasi Isoniazid
Formulasi isoniazid (INH) yang tersedia di Indonesia adalah dalam bentuk tablet dan sirup. Isoniazid sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, yaitu sekitar 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Terdapat sediaan kombinasi INH dengan beberapa obat anti tuberkulosis lain dan vitamin B6.[6,8,9,11,16,17]
Bentuk Sediaan
INH di Indonesia tersedia dalam bentuk peroral, yaitu:
- Tablet: 100 mg dan 300 mg
- Sirup: 100 mg/5mL
INH injeksi tersedia di luar negeri dalam bentuk vial 10 mL, dengan kekuatan 100 mg/mL. Pemberian dengan cara suntikan intramuskular.[11,16,17]
Cara Mengkonsumsi
Absorpsi INH dipengaruhi makanan, sehingga harus diminum saat perut kosong. Konsumsi obat sebaiknya 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.[8,11]
Cara Penyimpanan
INH sediaan tablet dan sirup dapat disimpan pada suhu ruangan atau 20−250C. Hindari lingkungan yang lembab dan cahaya matahari langsung.[6,9]
INH sediaan injeksi juga disimpan pada suhu ruangan, karena dapat mengkristal pada lingkungan yang bersuhu rendah. Bila hal tersebut terjadi, vial dapat dihangatkan pada suhu ruangan sebelum digunakan hingga kristal-kristal terlarut kembali.[8,11]
Kombinasi dengan Obat Lain
Terdapat sediaan kombinasi INH dengan beberapa obat antituberkulosis lainnya, seperti rifampisin, pirazinamid, dan etambutol. Terdapat pula kombinasi isoniazid 100 mg dengan vitamin B6/piridoksin 10 mg.[11,17,18]
Kombinasi antituberkulosis bertujuan untuk mempermudah pasien minum obat setiap harinya. Terdapat bentuk kombinasi dosis tetap (KDT) untuk dewasa, yang terdiri dari isoniazid 75 mg, rifampicin 150 mg, pyrazinamide 400 mg, dan ethambutol 275 mg. Sementara, paduan dalam bentuk kombinasi dosis tetap (KDT) untuk anak terdiri dari isoniazid 50 mg, rifampicin 75 mg, dan pyrazinamide 150 mg.[19,20]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH