Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Zidovudin general_alomedika 2022-08-11T13:23:50+07:00 2022-08-11T13:23:50+07:00
Zidovudin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Zidovudin

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Indikasi zidovudin atau zidovudine adalah untuk terapi infeksi HIV, profilaksis transmisi HIV dari ibu ke janin selama kehamilan dan kelahiran, serta profilaksis infeksi HIV pada neonatus. Dosis zidovudin bervariasi tergantung pada usia pasien dan kondisi medis yang mungkin dialami masing-masing pasien.[1]

Terapi Infeksi HIV

Zidovudin yang tersedia di Indonesia adalah zidovudin oral. Zidovudin injeksi intravena belum tersedia. Dosis zidovudin oral untuk terapi infeksi HIV disesuaikan dengan usia pasien yang menerima obat.[1,9]

Dewasa

Dosis zidovudin oral untuk orang dewasa adalah 200–300 mg, 2 kali sehari.[1,2]

Anak

Untuk anak berusia <18 tahun, dosis oral diberikan berdasarkan berat badan:

  • 4 kg sampai <9 kg: 12 mg/kgBB, 2 kali sehari
  • 9 kg sampai <30 kg: 9 mg/kgBB, 2 kali sehari
  • ≥30 kg: 200 mg, 3 kali sehari, atau 300 mg, 2 kali sehari
  • Dosis maksimal 600 mg/hari[1,2]

Bayi

Untuk bayi, dosis zidovudin oral ditentukan berdasarkan riwayat usia gestasi dan usia saat pemberian obat hendak dimulai.

Dosis oral untuk bayi dengan riwayat usia gestasi >35 minggu adalah:

  • Usia saat ini 0–4 minggu: 4 mg/kgBB, 2 kali sehari
  • Usia saat ini >4 minggu: 12 mg/kgBB, 2 kali sehari[1,2]

Dosis oral untuk bayi dengan riwayat usia gestasi >30 sampai <35 minggu adalah:

  • Usia saat ini 0–2 minggu: 2 mg/kgBB, 2 kali sehari
  • Usia saat ini 2–6 minggu: 3 mg/kgBB, 2 kali sehari
  • Usia saat ini >6 minggu: 12 mg/kgBB, 2 kali sehari[1,2]

Dosis oral untuk bayi dengan riwayat usia gestasi <30 minggu adalah:

  • Usia saat ini 0–4 minggu: 2 mg/kgBB, 2 kali sehari
  • Usia saat ini 4–8 minggu: 3 mg/kgBB, 2 kali sehari
  • Usia saat ini >8 minggu: 12 mg/kgBB, 2 kali sehari[1,2]

Profilaksis Transmisi HIV Maternal-Fetal saat Kehamilan

Zidovudin untuk profilaksis transmisi HIV maternal-fetal saat kehamilan diberikan dalam bentuk oral dengan dosis 100 mg, 5 kali sehari, dimulai dari minggu ke-14 kehamilan sampai awal persalinan.[1,2]

Profilaksis Transmisi HIV Maternal-Fetal saat Persalinan

Profilaksis transmisi HIV maternal-fetal saat persalinan dilakukan dengan menentukan metode persalinan yang sesuai dan memberikan zidovudin secara injeksi intravena. Namun, sediaan injeksi intravena belum ada di Indonesia.[1,2,9]

Profilaksis Infeksi HIV pada Neonatus 

Pemberian zidovudin untuk profilaksis HIV pada neonatus dimulai dalam waktu 12 jam setelah lahir dengan dosis oral 2 mg/kgBB tiap 6 jam. Obat ini dilanjutkan selama 6 minggu bila perlu, sesuai risiko infeksi HIV.[1,2]

Penggunaan pada Populasi Khusus

Penggunaan zidovudin memerlukan penyesuaian dosis pada populasi khusus, seperti pada penderita gangguan renal, hepar, dan anemia berat serta neutropenia.[2,4]

Gangguan Renal

Pada penderita penyakit ginjal kronis tahap dialisis, lakukan pemeriksaan creatinine clearance (CrCl) menggunakan rumus Cockcroft-Gault. Bila nilai CrCl <10–15 ml/menit, berikan zidovudin oral 100 mg tiap 6–8 jam. Bila CrCl ≥15 ml/menit, penyesuaian dosis tidak diperlukan.[2,4]

Gangguan Hepar

Belum ada data yang menjelaskan efek gangguan hepar terhadap farmakokinetika zidovudin. Namun, eliminasi zidovudin terutama terjadi di hepar, sehingga penderita dengan gangguan hepar mungkin memerlukan penurunan dosis obat karena terjadi penurunan dalam eliminasi zidovudin.[2,4]

Anemia Berat dan Neutropenia

Penderita dengan anemia yang signifikan (Hb <7,5 g/dl atau penurunan Hb >25% dari baseline) dan/atau neutropenia yang signifikan (jumlah granulosit < 750 sel/µL atau penurunan >50% dari baseline) memerlukan penghentian dosis sampai ada pemulihan sumsum tulang dan transfusi darah jika diperlukan.[2,4]

Jika terjadi pemulihan sumsum tulang setelah penghentian dosis, obat dapat dilanjutkan dan ditambahkan dengan terapi epoetin alfa (erythropoietin) atau colony stimulating factor (CSF) sesuai dosis yang direkomendasikan.[2,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Medscape. Zidovudine. 2022. https://reference.medscape.com/drug/retrovir-zdv-zidovudine-342639
2. MIMS. Zidovudine. 2019. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/zidovudine/?type=brief&mtype=generic
4. Food and Drug Administration. Retrovir. 2008. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2008/019910s033lbl.pdf
9. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Cek Produk BPOM: Zidovudin. 2022. https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/e1b7lvualc7asu4gafdr01vbke/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/5/zidovudin

Formulasi Zidovudin
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
    Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Red Flag Keringat Malam
    Red Flag Keringat Malam
  • Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO
    Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB berapa lama?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 09:44
Hasil Anti HIV Non reaktif pasca berhubungan seks 4 bulan sebelumnya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Izin bertanya dok, apakag Hasil Anti HIV Non reaktif Pasca berhubungan seks 4 Bulan sebelumnya Sudah Akurat ? Dan apakah pemeriksaan anti HIV di...
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2025, 11:11
Efektivitas tatalaksana candidiasis oral pasien HIV
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter mau tanya. Pasien hiv dgn candidiasis oral lebih efektif mana pake obat nistatin tab atau nistatin suspensi yaa ts ? Mohon pencerahannya

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.