Efek Samping dan Interaksi Obat Efavirenz
Efek samping efavirenz yang tersering adalah ruam kulit, pusing, mual, nyeri kepala, kelelahan, insomnia, dan muntah. Efavirenz memiliki interaksi dengan obat-obatan yang berkaitan dengan CYP3A dan CYP2B6.
Efek Samping
Efek samping pemberian efavirenz yang tersering adalah ruam pada tubuh, pusing, mual, nyeri kepala, kelelahan, insomnia, dan muntah. Di luar gejala-gejala tersebut, terdapat juga berbagai efek samping lain yang lebih jarang.[1-6]
Gejala Sistem Saraf Pusat
Gejala sistem saraf pusat seperti pusing, gangguan tidur, dan gangguan konsentrasi merupakan efek samping yang dapat timbul pada minggu-minggu pertama penggunaan efavirenz. Konsumsi efavirenz yang dilakukan sebelum tidur dapat mengurangi gejala tersebut.[3,15-18]
Gejala Psikiatrik
Terdapat beberapa laporan kasus efek samping efavirenz berupa gejala psikiatrik seperti depresi berat, percobaan bunuh diri, perubahan perilaku, delusi, paranoia, dan katatonia. Riwayat gangguan psikiatri atau penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang sebaiknya ditanyakan sebelum memulai pemberian efavirenz.[1-6]
Hepatotoksisitas
Gejala seperti kelelahan, kurang nafsu makan, mual dan muntah, serta tanda-tanda seperti ikterus dapat menimbulkan kecurigaan adanya hepatotoksisitas akibat penggunaan efavirenz. Bila terjadi hepatotoksisitas, pemberian efavirenz harus dihentikan.
Pertimbangkan pemberhentian efavirenz jika transaminase serum mencapai lima kali batas normal.[1-6]
Interaksi Obat
Efavirenz memiliki interaksi dengan obat-obatan yang berhubungan dengan metabolisme dengan CYP3A dan CYP2B6. Efavirenz dapat menurunkan konsentrasi plasma obat-obatan substrat CYP3A atau CYP2B6. Sementara obat-obatan yang menginduksi aktivitas CYP3A seperti phenobarbital, rifampicin, dan rifabutin dapat meningkatkan bersihan efavirenz sehingga menurunkan konsentrasi plasma efavirenz.[1-6]
Efavirenz Meningkatkan Efek Obat Lain
Efavirenz meningkatkan efek ritonavir, serta dapat menurunkan atau meningkatkan kadar plasma warfarin.[1-6]
Efavirenz Menurunkan Efek Obat Lain
Obat-obatan yang efeknya turun dengan pemberian efavirenz di antaranya:
- Antiretroviral: Amprenavir, atazanavir, indinavir, lopinavir, saquinavir, dan maraviroc
- Antivirus Hepatitis C: Boceprevir, elbasvir, grazoprevir, pibrentasvir, glecaprevir, simeprevir, velpatasvir, dan voxilaprevir
- Antikonvulsan: Carbamazepine, phenytoin, phenobarbital
- Antidepresan: Bupropion, sertralin
- Antifungal: Voriconazole, itraconazole, ketoconazole, posaconazole
- Antibiotik: Clarithromycin, rifabutin, rifampicin
- Antimalaria: Artemeter, dihidroartemisinin, lumefantrin, atovakuon, proguanil
- Analgesik narkotik: methadone
-
Calcium channel blocker (CCB): Diltiazem, desacetyl diltiazem, N-monodesmethyl diltiazem, felodipin, nikardipin, nifedipine, verapamil
- Imunosupresan: Siklosporin, takrolimus, sirolimus
- Kontrasepsi hormonal: Etinil estradiol, norgestimat, etonogestrel
- Statin: Atorvastatin, pravastatin, simvastatin[3]
Obat Lain Meningkatkan Efek Efavirenz
Penggunaan bersamaan obat ritonavir atau voriconazole dapat meningkatkan kadar plasma efavirenz.[1-6]
Obat Lain Menurunkan Efek Efavirenz
Penggunaan bersamaan obat carbamazepine, phenytoin, phenobarbital, atau rifampicin dapat menurunkan kadar plasma efavirenz.[1-6]