Efek Samping dan Interaksi Obat Paxlovid™
Efek samping yang paling sering terjadi pada pemberian Paxlovid™ adalah dysgeusia dan diare. Terdapat interaksi obat antara Paxlovid™ dengan berbagai obat yang sering dipakai pada pasien komorbid, yang berisiko menderita COVID-19 gejala berat. Interaksi obat dapat terjadi dengan simvastatin, kolkisin, piroxicam, amiodarone, dan clozapine.[1,5]
Suatu uji klinis yang dilakukan terhadap 2.246 pasien COVID-19 dewasa berisiko tinggi yang dirawat jalan melaporkan bahwa Paxlovid™ dapat mengurangi risiko progresivitas penyakit dan memiliki profil keamanan yang baik. Namun, klinisi perlu tetap berhati-hati karena obat ini memiliki banyak potensi interaksi dengan obat lain.
Efek Samping
Efek samping Paxlovid™ yang dilaporkan berdasarkan uji klinis fase 2/3, dari masa terapi hingga 34 hari sejak dosis terakhir, yaitu:
dysgeusia (6%)
- diare (3,9%)
- hipertensi (1%)
- muntah (1,3%) [1,5]
Interaksi Obat
Paxlovid™ (PF-07321332/ritonavir) merupakan suatu penghambat CYP3A yang dapat meningkatkan kadar obat lain yang dimetabolisme secara signifikan oleh CYP3A. Berikut adalah beberapa contoh interaksi obat yang dapat terjadi pada penggunaan Paxlovid™.[1,2,5]
Tabel 1. Interaksi Paxlovid™ dengan Obat-obatan Lain
No | Nama Obat Lain | Mekanisme Interaksi |
1. | Pemberian bersamaan Paxlovid™ dikontraindikasikan, sebab berpotensi menyebabkan miopati, termasuk rabdomiolisis. Hentikan penggunaan simvastatin 12 jam sebelum memulai Paxlovid™. | |
2. | Amlodipine, nikardipin, nifedipine (calcium channel blockers/CCB) | Paxlovid™ dapat meningkatkan kadar CCB dalam darah. Mungkin dibutuhkan penyesuaian dosis CCB lebih rendah dan pemantauan ketat. |
3. | Paxlovid™ berpotensi meningkatkan konsentrasi norpetidin dan piroksikam sehingga dapat menyebabkan depresi nafas berat atau abnormalitas hematologic. | |
4. | Kolkisin | Dapat terjadi peningkatan konsentrasi kolkisin. Efek samping yang membahayakan nyawa pernah dilaporkan, sehingga penggunaan bersamaan dikontraindikasikan. |
5. | Amiodarone | Penggunaan bersamaan meningkatkan kadar amiodarone dan meningkatkan risiko terjadi aritmia. |
6. | Ritonavir menghambat CYP2D6, sehingga meningkatkan konsentrasi haloperidol dan risperidone. Perlu pemantauan ketat terapi dan efek samping saat diberikan bersamaan. | |
7. | Clozapine | Ritonavir dapat meningkatkan akdar plasma klozapine, sehingga pemberian bersama dikontraindikasikan. |
8. | Ketokonazol | Ritonavir dapat menghambat metabolisme ketokonazol yang dimediasi CYP3A sehingga berpotensi meningkatkan insiden efek samping gastrointestinal dan hepatik. |
9. | Klaritromisin | Penggunaan bersama dengan ritonavir dapat meningkatkan kadar klaritromisin. Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, perlu dipertimbangkan penurunan dosis klaritromisin. |
10. | Rifampisin | Rifampisin merupakan penginduksi kuat CYP3A4 sehingga dapat mengurangi paparan Paxlovid™ dan menurunkan efektivitasnya. Penggunaan Paxlovid™ bersamaan dengan rifampisin dikontraindikasikan. |
Sumber: dr. Reni Widyastuti, Sp.FK, 2022.