Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Paxlovid™
Penggunaan Paxlovid™ pada kehamilan dan menyusui tidak direkomendasikan. Bila menyusui, sebaiknya air susu dipompa, lalu dibuang. Pada wanita usia subur, perlu kontrasepsi selama terapi dengan Paxlovid™ hingga 1 siklus menstruasi setelahnya
Penggunaan pada Kehamilan
Belum terdapat data mengenai penggunaan nirmatrelvir pada wanita hamil. Penggunaan ritonavir pada wanita hamil menunjukkan tidak terdapat peningkatan risiko major birth defect.[1]
Berdasarkan hasil studi pada hewan, nirmatrelvir dan ritonavir berpotensi menyebabkan toksisitas reproduktif. Pemberian nirmatrelvir pada kelinci hamil dengan dosis 1000 mg/kg/hari berisiko menurunkan fetal body weight. Paxlovid™ tidak direkomendasikan penggunaannya selama kehamilan dan pada wanita usia subur yang tidak menggunakan kontrasepsi.[1,5]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum terdapat studi terkait penggunaan Paxlovid™ pada ibu menyusui. Belum diketahui apakah nirmatrelvir diekskresikan pada air susu ibu. Terdapat beberapa data yang melaporkan bahwa ritonavir diekskresikan pada air susu ibu. Namun, tidak terdapat informasi tentang efek ritonavir pada bayi yang menyusu sehingga risiko terhadap bayi yang menyusu belum dapat disingkirkan. Ibu menyusui sebaiknya memompa air susu, kemudian dibuang.[1,5]
Penggunaan pada Wanita Usia Subur
Wanita usia subur perlu mencegah kehamilan selama masa terapi menggunakan Paxlovid™. Ritonavir dapat menurunkan efektivitas kontrasepsi hormonal. Oleh sebab itu, pasien perlu diedukasi untuk menggunakan metode kontrasepsi lain selama masa terapi, hingga satu siklus menstruasi setelah berhenti mengonsumsi Paxlovid™.[5]