Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Remdesivir general_alomedika 2023-04-27T08:22:36+07:00 2023-04-27T08:22:36+07:00
Remdesivir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Remdesivir

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Farmakologi remdesivir adalah analog nukleotida adenin dengan aktivitas antiviral spektrum luas terhadap berbagai virus RNA, seperti virus ebola (EBOV), Middle East respiratory syndrome (MERS-CoV), dan severe acute respiratory syndrome coronavirus 1 (SARS-CoV-1).

Remdesivir mengalami konversi metabolik yang efisien dalam sel dan jaringan menjadi metabolit nukleosida trifosfat aktif yang menghambat RNA dependent RNA polymerase (RdRp) virus, tetapi tidak menghambat RdRp pasien. Hal ini menyebabkan terhentinya sintesis RNA secara prematur. Dengan demikian, remdesivir menghambat COVID-19 pada stadium awal replikasi virus.[11,12,15]

Farmakodinamik

Remdesivir bekerja sebagai penghambat RNA dependent RNA polymerase (RdRp), yang menarget proses replikasi genom virus. RdRp adalah komplek protein virus COVID-19 yang digunakan untuk replikasi genom.

Remdesivir merupakan suatu prodrug adenosin nukleotida yang didistribusikan ke dalam sel dan kemudian dimetabolisme untuk membentuk metabolit aktif yaitu remdesivir trifosfat. Remdesivir trifosfat merupakan analog dari adenosin trifosfat (ATP) dan berkompetisi dengan substrat ATP alami untuk bergabung ke dalam rantai RNA yang baru terbentuk. Penggabungan ini menyebabkan terhentinya sintesis RNA secara prematur.[11,12,15]

Farmakokinetik                                                                               

Remdesivir tidak cocok diberikan secara oral karena memiliki stabilitas hepatik yang kurang baik dan dapat menyebabkan metabolisme lintas pertama menjadi hampir komplit. Remdesivir memiliki ikatan protein yang moderat. Waktu paruh remdesivir pada manusia  adalah 69 menit.

Remdesivir dimetabolisme oleh enzim CYP2C8, CYP2D6, dan CYP3A4. Meskipun merupakan substrat dari CYP2C8, CYP2D6, dan CYP3A4 secara in vitro, metabolisme remdesivir terutama dimediasi oleh aktivitas hidrolase. Sebanyak 74% remdesivir dieliminasi melalui urin dan 18% dieliminasi melalui feses.[7,11,14]

Absorpsi

Remdesivir tidak cocok diberikan secara oral karena memiliki stabilitas hepatik yang jelek dan dapat menyebabkan metabolisme lintas pertama menjadi hampir komplit.

Setelah pemberian remdesivir secara intravena selama lebih dari 2 jam dengan dosis 75 dan 150 mg pada subjek manusia sehat, baik sediaan lyophilized maupun solution menghasilkan parameter farmakokinetik yang sebanding sehingga mengindikasikan bahwa performa kedua jenis sediaan tersebut juga sebanding.[7,11,14]

Distribusi

Remdesivir memiliki ikatan protein yang moderat dengan fraksi obat yang bebas berkisar antara 8% pada tikus dan 14,2% pada monyet cynomolgus. Fraksi bebas pada manusia adalah 12,1%.[7,11,14]

Metabolisme

Waktu paruh remdesivir pada manusia adalah 69 menit. Remdesivir cukup stabil pada  usus manusia dengan waktu paruh 114,1 menit.

Remdesivir dimetabolisme oleh enzim CYP2C8, CYP2D6, dan CYP3A4. Meskipun merupakan substrat dari CYP2C8, CYP2D6, dan CYP3A4 secara in vitro, metabolisme remdesivir terutama dimediasi oleh aktivitas hidrolase. Data metabolisme dari metabolit remdesivir belum tersedia.[7,11,14]

Eliminasi

Sebanyak 74% remdesivir dieliminasi melalui urin dan 18% dieliminasi melalui feses. Mayoritas remdesivir yang dieliminasi melalui urin adalah dalam bentuk metabolit GS-441524 (49%), sementara 10% adalah dalam bentuk remdesivir.[7,11,14]

Referensi

7. DrugBank. Remdesivir. 2022. https://www.drugbank.ca/drugs/DB14761
11. FDA. Fact Sheet For Health Care Providers EUA of Remdesivir. 2022. https://www.fda.gov/media/137566/download
12. BPOM. Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia. Jakarta: 2020.
14. EMA. Summary on compassionate use. 2020. https://www.ema.europa.eu/en/documents/other/summary-compassionate-use-remdesivir-gilead_en.pdf
15. Amirian ES, Levy JK. Current knowledge about the antivirals remdesivir (GS-5734) and GS441524 as therapeutic options for coronaviruses. One Health 2020;9.

Pendahuluan Remdesivir
Formulasi Remdesivir

Artikel Terkait

  • Klorokuin Fosfat dan Remdesivir Sebagai Terapi COVID- 19
    Klorokuin Fosfat dan Remdesivir Sebagai Terapi COVID- 19
  • Remdesivir Tidak Bermanfaat sebagai Terapi COVID-19
    Remdesivir Tidak Bermanfaat sebagai Terapi COVID-19
  • Evaluasi Efek Remdesivir dan Hydroxychloroquine terhadap Viral Clearance COVID-19 – Telaah Jurnal Alomedika
    Evaluasi Efek Remdesivir dan Hydroxychloroquine terhadap Viral Clearance COVID-19 – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 3 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 13 menit yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
1 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 4 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.