Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2024-02-20T10:40:42+07:00 2024-02-20T10:40:42+07:00
Ritonavir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Ritonavir

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Ritonavir adalah obat antiretroviral golongan protease inhibitor yang digunakan dalam terapi infeksi HIV. Ritonavir dapat mengurangi produksi partikel virus HIV dengan cara berikatan bagian aktif aspartil protease virus sehingga mencegah poliprotein HIV berikatan dengan bagian tersebut.[1-3]

Selain digunakan sebagai regimen pengobatan HIV, ritonavir dinilai berpotensi sebagai tatalaksana COVID-19 dalam bentuk PaxlovidTM yang terdiri dari 300 mg nirmatrelvir dan 100 mg ritonavir. Meski demikian, belum banyak penelitian yang dapat mendukung penggunaannya sebagai terapi COVID-19.[4,16,20]

Penelitian juga menunjukkan potensi ritonavir sebagai obat antikanker melalui mekanisme inhibisi berbagai jalur protein yang menstimulasi apoptosis sel kanker, meningkatkan konsentrasi obat antikanker lainnya, serta meningkatkan sistem imun.[4-7]

Ritonavir juga ditemukan dapat meningkatkan kerja obat-obatan yang dikonsumsi jangka panjang, seperti opioid dan inhibitor protease lain, dengan menghambat metabolisme obat di hepar via inhibisi sitokrom CYP3A4.[3,9]

Ritonavir dapat diberikan pada ibu hamil tetapi tidak boleh diberikan pada ibu menyusui. Selain itu, ritonavir dilaporkan memiliki banyak interaksi dengan berbagai macam obat sehingga Dokter perlu memerhatikan riwayat pengobatan pasien sebelum meresepkan obat ini. Beberapa obat yang tidak boleh diberikan bersamaan dengan ritonair adalah alfuzosin, amiodarone, quinidine, kolkisin, turunan ergot, cisapride, simvastatin, sildenafil, dan midazolam.[2]

Penggunaan ritonavir dapat menyebabkan peningkatan risiko pankreatitis dan penggunaannya perlu diperhatikan pada bayi prematur, gangguan hati, penderita dislipidemia, hemofilia, dan diabetes melitus. Pemeriksaan laboratorium, seperti kadar trigliserida, kolestrol, SGOT, SGPT, GGT, kreatinin, dan asam urat perlu dilakukan secara berkala karena konsumsi ritonavir dapat meningkatkan kadar komponen-komponen tersebut.[2]

Rumus molekul: C37H48N6O5S2.[8]

TABEL 1. Deskripsi Singkat Ritonavir

Perihal Deskripsi
Kelas Antiinfeksi[1]
Subkelas Antivirus[1]
Akses Resep dokter
Wanita hamil

Kategori FDA : B[2]

Kategori TGA : B3[10]

Wanita menyusui Pengguna ritonavir tidak dianjurkan untuk menyusui bayi[2]
Anak-anak Ritonavir aman diberikan pada anak-anak dengan profil efek samping yang serupa dengan pemberian pada dewasa[2,11]
Bayi/Infant

Ritonavir aman diberikan pada bayi ≥ 1 bulan. Penelitian mengenai keamanan penggunaan obat pada bayi <1 bulan masih belum diketahui secara pasti[2,12]
FDA

Approved[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. PIONAS. Ritonavir. 2022. https://pionas.pom.go.id/monografi/ritonavir
2. Food and Drugs Administration. Norvir (Ritonavir). Accessdata.fda.gov. 2017. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/209512lbl.pdf
3. Maher D, Lee J, Woo P, Zhang X, White P, Yumul R et al. Ritonavir Use in Human Immunodeficiency Virus–Positive Surgical Patients Is Not Associated with an Increase in Postoperative Critical Respiratory Events. Journal of Pain & Palliative Care Pharmacotherapy. 2016;30(1):25-30.
4. Chayama K, Notsumata K, Kurosaki M, Sato K, Rodrigues L, Setze C et al. Randomized trial of interferon- and ribavirin-free ombitasvir/paritaprevir/ritonavir in treatment-experienced hepatitis C virus-infected patients. Hepatology. 2015;61(5):1523-1532.
5. Sato A. The human immunodeficiency virus protease inhibitor ritonavir is potentially active against urological malignancies. OncoTargets and Therapy. 2015;8:761-768.
6. Sato A, Asano T, Okubo K, Isono M, Asano T. Nelfinavir and Ritonavir Kill Bladder Cancer Cells Synergistically by Inducing Endoplasmic Reticulum Stress. Oncology Research Featuring Preclinical and Clinical Cancer Therapeutics. 2018;26(2):323-332.
7. Sato A, Asano T, Okubo K, Isono M, Asano T. Ritonavir and ixazomib kill bladder cancer cells by causing ubiquitinated protein accumulation. Cancer Science. 2017;108(6):1194-1202.
8. Cheng E, Saab S, Holt C, Busuttil R. Paritaprevir/ritonavir/ombitasvir and dasabuvir for the treatment of chronic hepatitis C virus infection. Expert Opinion on Pharmacotherapy. 2015;16(18):2835-2848.
9. Pascaš S, Krajnović T, Basile M, Dunđerović D, Cavalli E, Mangano K et al. Senescence as a main mechanism of Ritonavir and Ritonavir‐NO action against melanoma. Molecular Carcinogenesis. 2019;1-14.
10. The Therapeutic Goods Administration. Prescribing medicines in pregnancy database: Ritonavir. 2022. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
11. Cotton M, Liberty A, Torres-Escobar I, Gonzalez-Tome M, Lissens J, Zaru L et al. Safety and Efficacy of Atazanavir Powder and Ritonavir in HIV-1-Infected Infants and Children From 3 Months to <11 Years of Age. The Pediatric Infectious Disease Journal. 2018;37(6):e149-e156.
12. Medscape. Norvir (ritonavir) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. 2022. https://reference.medscape.com/drug/norvir-ritonavir-342627
16. Talha B, Dhamoon AS. Ritonavir. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544312/
20. Pfizer. Pfizer’s novel COVID-19 oral antiviral treatment candidate reduced risk of hospitalization or death by 89% in interim analysis of phase 2/3 epic-hr study. 2021. https://www.pfizer.com/news/press-release/press-release-detail/pfizers-novel-covid-19-oral-antiviral-treatment-candidate

Farmakologi Ritonavir

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
    Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Red Flag Keringat Malam
    Red Flag Keringat Malam
  • Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO
    Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB berapa lama?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 09:44
Hasil Anti HIV Non reaktif pasca berhubungan seks 4 bulan sebelumnya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Izin bertanya dok, apakag Hasil Anti HIV Non reaktif Pasca berhubungan seks 4 Bulan sebelumnya Sudah Akurat ? Dan apakah pemeriksaan anti HIV di...
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2025, 11:11
Efektivitas tatalaksana candidiasis oral pasien HIV
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter mau tanya. Pasien hiv dgn candidiasis oral lebih efektif mana pake obat nistatin tab atau nistatin suspensi yaa ts ? Mohon pencerahannya

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.