Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Ritonavir general_alomedika 2024-02-15T11:57:37+07:00 2024-02-15T11:57:37+07:00
Ritonavir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Ritonavir

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Kontraindikasi ritonavir adalah riwayat hipersensitivitas, serta pada penggunaan bersama dengan obat yang menstimulasi atau membutuhkan CYP3A dalam metabolisme dan klirens.[2]

Kontraindikasi

Konsumsi ritonavir kontraindikasi pada penderita yang pernah memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap ritonavir maupun metabolitnya. Reaksi hipersensitivitas dapat bermanifestasi dalam beberapa gejala, seperti urtikaria, bronkospasme, angioedema, maupun manifestasi sebagai toxic epidermal necrolysis (TEN) dan sindrom Stevens-Johnson (SJS).

Konsumsi bersama dengan obat yang mengandalkan CYP3A untuk klirens dan berperan sebagai induser juga kontraindikasi karena dapat menyebabkan efek samping yang mengancam jiwa, menghilangkan efek terapeutik, serta berpotensi menyebabkan resistensi.

Contoh obat yang kontraindikasi dikonsumsi bersama dengan ritonavir adalah alfuzosin, amiodarone, quinidine, kolkisin, turunan ergot, cisapride, simvastatin, sildenafil, dan midazolam.[2]

Peringatan

Penggunaan ritonavir perlu diperhatikan pada bayi prematur, gangguan hati, penderita dislipidemia, hemofilia, dan diabetes mellitus.

Bayi Prematur

Konsumsi ritonavir, khususnya sediaan oral solution, pada bayi prematur dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa akibat masih kurangnya kemampuan untuk memetabolisme propilen glikol. Efek yang dapat timbul adalah toksisitas jantung yang ditunjukkan dengan adanya kardiomiopati, bradikardi, blok AV, asidosis laktat, gagal ginjal akut, depresi nafas dan sistem saraf pusat, hingga berujung pada kematian.[2]

Gangguan Hati

Peningkatan enzim hati hingga 5 kali lipat dapat terjadi terkait dengan konsumsi ritonavir. Selain itu, gejala hepatitis disertai dengan adanya ikterus juga dapat terjadi pada konsumsi ritonavir dengan atau tanpa konsumsi obat lainnya sehingga penggunaannya harus diberikan secara hati-hati pada penderita dengan riwayat penyakit hati.[2]

Dislipidemia

Ritonavir dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida. Selain itu, beberapa obat dislipidemia, terutama golongan inhibitor HMG CoA reduktase dapat berinteraksi dengan ritonavir. Konsumsi ritonavir dapat meningkatkan konsentrasi atorvastatin dan rosuvastatin, sehingga dibutuhkan titrasi dosis. Jenis lovastatin dan simvastatin dikontraindikasikan karena dapat menyebabkan myopati dan dan rabdomiolisis.[2]

Hemofilia

Konsumsi obat protease inhibitor, termasuk ritonavir, dilaporkan meningkatkan risiko perdarahan pada pasien hemofilia sehingga biasanya penggunaan obat ritonavir dihentikan bila terjadi perdarahan. Beberapa pasien membutuhkan tambahan faktor VIII untuk tata laksana kasus hemofilia yang membutuhkan ritonavir.[2]

Diabetes Melitus

Pemberian terapi protease inhibitor, termasuk ritonavir, dapat menyebabkan diabetes mellitus, eksaserbasi diabetes mellitus, maupun kondisi hiperglikemia. Pada beberapa kasus bahkan dapat terjadi ketoasidosis. Oleh karena itu, biasa dibutuhkan inisiasi atau penyesuaian dosis insulin atau obat hipoglikemia oral pada penderita.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

2. Food and Drugs Administration. Norvir (Ritonavir). Accessdata.fda.gov. 2017. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/209512lbl.pdf

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Ritonavir

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
    Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Red Flag Keringat Malam
    Red Flag Keringat Malam
  • Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO
    Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB berapa lama?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 09:44
Hasil Anti HIV Non reaktif pasca berhubungan seks 4 bulan sebelumnya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Izin bertanya dok, apakag Hasil Anti HIV Non reaktif Pasca berhubungan seks 4 Bulan sebelumnya Sudah Akurat ? Dan apakah pemeriksaan anti HIV di...
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2025, 11:11
Efektivitas tatalaksana candidiasis oral pasien HIV
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter mau tanya. Pasien hiv dgn candidiasis oral lebih efektif mana pake obat nistatin tab atau nistatin suspensi yaa ts ? Mohon pencerahannya

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.