Pendahuluan Everolimus
Everolimus digunakan untuk terapi beberapa keganasan, seperti kanker payudara stadium lanjut, tumor neuroendokrin, karsinoma sel renal stadium lanjut, dan tuberous sclerosis complex. Everolimus sebagai obat antikanker memiliki efek yang tidak hanya merusak sel kanker, tetapi juga sel normal.[1-4]
Selain sebagai agen antineoplastik, everolimus digunakan juga sebagai imunosupresif dan antiproliferatif untuk profilaksis penolakan transplantasi ginjal dan transplantasi hati.[1-4]
Efek samping yang sering terjadi akibat penggunaan everolimus adalah stomatitis, rash, diare, infeksi, hiperglikemia, hiperlipidemia, hipofosfatemia, gangguan hematologi, dan erupsi mukokutan. Efek samping yang paling menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien adalah stomatitis, yang dapat berkurang dengan menurunkan dosis. Kejadian fatal yang dilaporkan adalah kardiotoksisitas, gagal napas, dan syok sepsis.[1,4-9]
Nama lain: Afinitor[3,5]
Rumus kimia: 40-O-(2-hydroxyethyl)-rapamycin[3]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Everolimus
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Imunosupresan, protein kinase inhibitor[3,6] |
Subkelas | Imunosupresan[3] |
Akses | Resep[6,9] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C atau D tergantung dari pabrik pembuat. Kategori TGA: C[6,10] |
Wanita menyusui | Hanya terdapat studi pada tikus yang menyimpulkan bahwa kadar everolimus tinggi pada air susu hewan uji.[3,6] |
Anak-anak | Hanya untuk anak di atas 1 tahun dengan indikasi subependymal giant cell astrocytoma (SEGA) yang tidak dapat diterapi dengan reseksi, dan untuk terapi tambahan pada refractory partial seizures yang berhubungan dengan tuberous sclerosis complex (TSC)[6,9] |
Infant | Tidak direkomendasikan[9] |
FDA | Approved[6,9] |