Indikasi dan Dosis Everolimus
Penggunaan everolimus diindikasikan untuk penyakit kanker payudara stadium lanjut, tumor neuroendokrin, karsinoma sel renal stadium lanjut, dan tuberous sclerosis complex (TSC). Selain sebagai antikarsinogenik, everolimus memiliki efek imunosupresif dan antiproliferasi yang dapat digunakan untuk profilaksis penolakan transplantasi ginjal dan hati.[4-9]
Indikasi dan Dosis Pasien Dewasa
Everolimus pada pasien dewasa diberikan dosis tunggal per hari, pada waktu yang sama. Obat dilanjutkan sampai terjadi perbaikan penyakit atau terjadi keadaan toksik yang tidak dapat ditoleransi lagi.
Terapi Keganasan
Dosis dan indikasi pemberian everolimus untuk pasien dewasa adalah:
-
Dosis 10 mg per hari untuk pasien postmenopause dengan advanced hormone receptor-positive breast cancer, karsinoma sel renal setelah gagal terapi dengan sunitinib atau sorafenib, tumor neuroendokrin lanjut yang sudah metastasis dan tidak dapat dioperasi, serta renal angiomyolipoma
-
Dosis 10 mg per hari diberikan kombinasi dengan exemestane untuk pasien HER2-negative breast cancer setelah gagal terapi dengan letrozole atau anastrozole
-
Dosis 4,5 mg/m² untuk pasien subependymal giant cell astrocytoma (SEGA), TSC dengan partial onset seizures, dan penolakan transplantasi ginjal[5,6]
Jika pasien lupa, everolimus dapat tetap diminum maksimal 6 jam dari jadwal minum obat yang seharusnya. Namun, jika pasien lupa lebih dari 6 jam, obat sebaiknya tidak diminum dan jadwal minum obat berikutnya dilanjutkan seperti biasa. Obat tidak boleh diberikan dengan dosis ganda pada waktu yang bersamaan.[5,6]
Profilaksis Penolakan Transplantasi
Dosis pemberian everolimus untuk pasien dewasa adalah:
-
Untuk profilaksis penolakan transplantasi ginjal, dosis awal 0,75 mg per 12 jam, kemudian dosis dimodifikasi sampai mencapai kadar minimum di dalam darah 3−8 ng/mL, diberikan kombinasi dengan siklosporin dan kortikosteroid
-
Untuk profilaksis penolakan transplantasi hati, dosis awal 1 mg per 12 jam, selanjutnya dosis dimodifikasi sampai mencapai kadar minimum dalam darah 3−5 ng/mL, diberikan kombinasi dengan tacrolimus dan kortikosteroid, dan diberikan hingga 30 hari setelah transplantasi dilakukan[5,6]
Indikasi dan Dosis Pasien Anak
Everolimus pada pasien anak diberikan sebagai dosis tunggal per hari, pada waktu yang sama. Obat dilanjutkan sampai terjadi perbaikan penyakit atau terjadi toksisitas yang tidak dapat ditoleransi lagi. Dosis dan indikasi pemberian everolimus untuk pasien anak adalah:
- Dosis 4,5 mg/m² per hari untuk pasien TSC dengan SEGA yang sudah tidak dapat dilakukan reseksi, diberikan pada anak berusia >1 tahun
-
Dosis awal 5 mg/m² per hari untuk pasien TSC dengan partial onset seizures, diberikan pada anak berusia >2 tahun
Dosis diberikan berdasarkan area permukaan tubuh, kemudian dapat dinaikkan dengan target kadar minimum di dalam darah 5−15 ng/mL atau sampai terjadi perbaikan penyakit.[5,6]
Penyesuaian Dosis Akibat Gangguan Fungsi Hati
Everolimus akan mengalami metabolisme di hati dan diekskresikan melalui feses, sehingga pasien dengan gangguan fungsi hati memerlukan dosis yang disesuaikan. Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan kategori kerusakan fungsi hati yang ringan, sedang, sampai berat. Penyesuaian dosis berdasarkan kriteria Child-Pugh seperti yang tercantum pada tabel 2.[2,3,9]
Tabel 2. Penyesuaian Dosis Everolimus akibat Gangguan Fungsi Hati
Kriteria Child Pugh | Dosis/hari |
A (gangguan fungsi hati ringan) | 7,5 mg, 1 kali sehari, dapat diturunkan 5 mg jika belum toleransi |
B (gangguan fungsi hati sedang) | 5 mg, 1 kali sehari, dapat diturunkan menjadi 2,5 jika belum toleransi |
C (gangguan fungsi hati berat) | Pertimbangkan manfaat dan risiko efek samping yang terjadi, dapat digunakan maksimal dosis 2,5 mg, 1 kali sehari. |
Sumber: Everolimus-FDA, 2016 dan Everolimus-MIMS Indonesia, 2021[6,9]
Penyesuaian Dosis Akibat Gangguan Fungsi Ginjal
Studi farmakokinetik menunjukkan rute eliminasi everolimus terutama melalui feses, dan hanya sebagian kecil yang melalui urin (5%). Uji klinik everolimus pada manusia yang mengalami fungsi ginjal juga tidak dilakukan. Oleh karena itu, tidak diperlukan penyesuaian dosis everolimus pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.[3,9]
Direvisi oleh: dr. Meva Nareza Trianita