Efek Samping dan Interaksi Obat Leflunomide
Contoh efek samping leflunomide yang paling signifikan adalah defek pada janin dan hepatotoksisitas. Selain itu, pasien juga bisa mengalami diare, infeksi saluran napas, dan alopesia. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan leflunomide bersama obat hepatotoksik atau imunosupresan lain.
Efek Samping
Efek samping leflunomide yang termasuk dalam black box warning dari FDA adalah defek janin dan cedera liver akut. Namun, terdapat juga beberapa efek samping lain di luar peringatan tersebut, misalnya diare, infeksi saluran napas, hipertensi, ruam, mual, nyeri perut, nyeri punggung, dan alopesia. Efek samping yang jarang ditemukan adalah pansitopenia dan gangguan paru seperti penyakit paru interstisial dan pneumonitis.
Pasien dapat mengalami peningkatan enzim hepar. Hal ini biasanya akan membaik dalam 7 hari setelah penghentian obat. Jika nilai alanine transaminase (ALT) meningkat 3 kali lipat dari nilai rujukan, ulangi pemeriksaan fungsi hepar dan sesuaikan dosis obat atau pertimbangkan mencari alternatif obat lain.[1,6,8]
Interaksi Obat
Interaksi obat leflunomide dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu peningkatan efek imunosupresif, peningkatan konsentrasi obat, dan penurunan konsentrasi obat.
Peningkatan Efek Imunosupresif
Penggunaan leflunomide bersama imunosupresan lain seperti methotrexate (MTX) bisa menyebabkan infeksi berat hingga keganasan. Pasien yang mengonsumsi obat imunosupresan lain tidak disarankan untuk mendapatkan loading dose leflunomide. Selain itu, pasien yang sedang menggunakan leflunomide juga tidak disarankan mendapatkan vaksin hidup.[5,6]
Peningkatan Konsentrasi Obat
Koadministrasi leflunomide dengan disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs) lain harus berhati-hati karena waktu paruh leflunomide panjang, sehingga rentan terjadi akumulasi metabolit aktif.
Selain itu, kadar free drug tolbutamide, antagonis vitamin K (warfarin), dan leflunomide dilaporkan bisa meningkat bila obat-obat ini diberikan bersamaan. Hal ini dikarenakan obat-obat ini berikatan secara kompetitif dengan protein transpor albumin. Peningkatan international normalized ratio (INR) dilaporkan pada pemberian leflunomide bersama warfarin.[5,6]
Pemberian leflunomide bersama carvedilol juga dilaporkan dapat meningkatkan kadar carvedilol. Sementara itu, pemberian itraconazole dilaporkan bisa meningkatkan risiko hepatotoksik dan pemberian rifampicin bisa meningkatkan konsentrasi leflunomide sebanyak 40%.[5,6]
Penurunan Konsentrasi Obat
Obat golongan bile acid sequestrants (seperti kolestiramin) dan arang aktif dapat mengurangi konsentrasi metabolit leflunomide dalam serum. Hal ini diperkirakan terjadi karena obat-obat ini menghambat absorbsi leflunomide di saluran cerna.[5]