Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Epirubicin
Penggunaan epirubicin pada kehamilan termasuk dalam kategori D oleh FDA. Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil karena dapat mengakibatkan toksisitas janin. Pemberian epirubicin pada ibu menyusui juga tidak disarankan karena obat ini diduga bisa diekskresikan ke dalam air susu.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori D (FDA): ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Pemberian epirubicin pada wanita hamil terbukti dapat meningkatkan risiko mutagenik fetus. Epirubicin terbukti memiliki efek embriotoksik dan fetotoksik. Wanita dalam usia produktif yang akan mengonsumsi epirubicin harus menggunakan kontrasepsi yang adekuat agar tidak terjadi kehamilan saat terapi epirubicin sedang berlangsung.[1,3,7,8]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Wanita yang sedang menyusui sebaiknya tidak diberikan epirubicin karena epirubicin diduga kuat dapat diekskresikan ke dalam air susu ibu. Bila manfaat pemberian epirubicin bagi wanita yang sedang menyusui dinilai lebih besar daripada risiko yang ada, pasien disarankan untuk berhenti menyusui sebelum memulai terapi.[1,3]