Efek Samping dan Interaksi Obat Etoposide
Efek samping etoposide dapat menimbulkan reaksi hipersensitivitas, leukemia sekunder, hingga myelosuppression. Etoposide dapat berinteraksi dengan obat lain, seperti menimbulkan efek peningkatan maupun penurunan konsentrasi dan metabolisme obat.[3,4]
Efek Samping
Etoposide memiliki efek samping sebagai berikut:
- Gejala umum: demam, pusing, malaise
- Gangguan muskuloskeletal: kram dan kelemahan otot
- Gangguan saluran pencernaan: mual, muntah, konstipasi, nyeri perut, diare
- Gangguan reproduksi: infertilitas pada pria maupun wanita
- Gangguan mata: optic neuritis, transient cortical blindness
- Gangguan paru: bronkospasme, dispnea, interstitial pneumonitis, pulmonary fibrosis
- Gangguan kardiovaskuler: phlebitis, hipotensi, hipertensi, congestive heart failure, infark miokard
- Gangguan syaraf: peripheral neuropathy, transient mental confusion
-
Hematologic toxicity atau myelosuppression: leukopenia, neutropenia, trombositopenia, secondary leukemia, dan anemia aplastik
- Gangguan kulit: alopecia, gatal, jarang menyebabkan sindrom Steven Johnson[3,4,14]
Interaksi Obat
Pemberian etoposide dengan obat lain dapat menimbulkan beberapa efek, baik meningkatkan atau menurunkan metabolisme, maupun mempengaruhi aktivitas serta efek toksik obat.
Tabel 2. Interaksi Obat Etoposide
Efek Interaksi Obat | Nama Obat |
Meningkatkan metabolisme etoposide | Abatacept, Phenytoin |
Meningkatkan clearance etoposide | Obat antiepilepsi, semisal phenytoin, phenobarbital, carbamazepine, asam valproat |
Meningkatkan konsentrasi serum etoposide | Tamoxifen |
Meningkatkan risiko perdarahan akibat efek obat lain | Warfarin, Abciximab |
Meningkatkan metabolisme obat lain | Dexamethasone |
Menginduksi respon stress terhadap regulasi glukosa | Glucosamine |
Menurunkan metabolisme etoposide | Acetazolamide, Chloramphenicol |
Menurunkan aktivitas kardiotoksik dari etoposide | Acetyldigitoxin |
Sumber: Ghifarahuda, 2021.[8,11,14]
Selain itu, obat etoposide dapat berinteraksi dengan buah limau gedang (grapefruit), yaitu menurunkan area under curve etoposide sebesar 26%. Hal ini mengakibatkan perpanjangan eksposur sel tubuh dengan etoposide.[9,12]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini