Formulasi Etoposide
Formulasi etoposide tersedia dalam bentuk injeksi, dengan dosis 100 mg, 200 mg, 500 mg, hingga 1 gram vial. Selain itu, terdapat juga sediaan peroral, yaitu kapsul berwarna merah muda dan biasanya terdapat logo E50 pada badan kapsul.[3,11,12]
Bentuk Sediaan
Sediaan etoposide terdiri dari bentuk cairan injeksi dan kapsul peroral.[3,11,12]
Cairan Injeksi
Cairan injeksi yang tersedia saat ini di Indonesia dalam bentuk ampul berisi 5 ml (100 mg), dengan konsentrasi 20 mg/mL. Namun, cairan injeksi etoposide juga ada dalam sediaan vial berisi 100 mg/5 mL, 500 mg/25 mL, dan 1 gram/50 mL.[3,11,12]
Kapsul
Kapsul etoposide mengandung dosis 50 mg, berwarna merah muda dan tertera logo E50 pada badan kapsul.[3,11,12]
Cara Penggunaan
Etoposide merupakan obat anti kanker yang dapat diberikan secara injeksi intravena, atau kapsul peroral.[3,11]
Intravena
Penggunaan etoposide secara intravena dapat diberikan melalui infus, Sebelum diberikan, etoposide perlu diencerkan dengan cairan dextrose 5% atau natrium klorida (NaCl) 0,9%, sampai mendapatkan konsentrasi sekitar 0,2–0,4 mg/mL. Infus obat etoposide dapat diberikan melalui dua cara, yaitu:
Intermittent infusion: infus intravena diberikan lambat sekitar 30−60 menit
Continuous infusion: infus diatur dalam kurun waktu 24 jam, 26 jam, atau 34 jam, dan dilakukan terus menerus selama 5 hari[3,11]
Peroral
Etoposide kapsul hendaknya dikonsumsi pada keadaan perut kosong, yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Kapsul harus langsung ditelan utuh, tidak boleh dikunyah ataupun digigit.[3,11,13]
Penyimpanan
Etoposide kapsul dapat disimpan pada suhu ruangan, sekitar 20−25℃. Sementara itu, etoposide sediaan injeksi yang masih belum dibuka dapat disimpan dalam lemari es dengan suhu 2−8℃ selama 7 hari. Jauhkan obat dari cahaya matahari langsung.[3,11]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini