Farmakologi Anastrozole
Secara farmakologi, anastrozole berperan dalam terapi kanker payudara dengan cara mereduksi konsentrasi estradiol. Anastrozole bersifat poten dan selektif untuk enzim aromatase, dengan aksi supresi estrogen serum yang hampir maksimal pada dosis 1 mg/hari untuk wanita pascamenopause dengan kanker payudara stadium lanjut.[2]
Anastrozole juga dilaporkan dapat membantu mengatasi gangguan ovulasi dengan cara menginduksi proses ovulasi. Inhibitor aromatase dapat menurunkan feedback negatif pada Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan meningkatkan sensitivitas ovarium terhadap FSH yang diperlukan dalam proses ovulasi.[1]
Farmakodinamik
Anastrozole adalah penghambat sintesis estrogen nonsteroid yang struktur kimianya mirip dengan paclitaxel. Anastrozole mengikat dan menghambat enzim aromatase secara selektif dan reversibel. Enzim ini ditemukan di berbagai jaringan, termasuk di ovarium, hepar, dan payudara wanita premenopause.[3]
Enzim aromatase mengkatalisasi aromatisasi androstenedion dan testosteron menjadi estrone dan estradiol. Oleh karena itu, pada kanker payudara, anastrozole mampu menghambat pertumbuhan tumor.[3]
Efek pada Estradiol
Konsentrasi serum estradiol dievaluasi dalam beberapa percobaan dengan dosis harian anastrozole 0,5 mg, 1 mg, 3 mg, 5 mg, dan 10 mg pada wanita pascamenopause dengan kanker payudara stadium lanjut. Supresi signifikan terhadap estradiol serum terlihat pada semua dosis tersebut. Dosis 1 mg dan lebih tinggi menghasilkan supresi konsentrasi serum rata-rata estradiol hingga ke batas bawah deteksi (3,7 pmol/L).[8]
Dosis harian yang direkomendasikan (anastrozole 1 mg) mengurangi estradiol sekitar 70% dalam waktu 24 jam dan sekitar 80% dalam waktu 14 hari. Supresi serum estradiol ini dapat dipertahankan hingga 6 hari setelah penghentian dosis harian.[8]
Efek anastrozole pada wanita pramenopause dengan kanker payudara dini atau lanjut belum diteliti. Karena aromatisasi androgen adrenal bukan merupakan sumber estradiol yang signifikan pada wanita pramenopause, anastrozole umumnya tidak digunakan untuk mengurangi kadar estradiol pada wanita yang belum menopause.[8]
Efek pada Kortikosteroid
Dalam beberapa percobaan, selektivitas anastrozole dinilai dengan memeriksa efek dosis harian anaztrozole 3 mg, 5 mg, dan 10 mg pada sintesis kortikosteroid. Hasil menunjukkan bahwa semua dosis tersebut tidak memengaruhi sekresi kortisol atau aldosteron. Oleh karena itu, terapi penggantian glukokortikoid atau mineralokortikoid pada penggunaan anastrozole tidak diperlukan.[8]
Efek Endokrin Lainnya
Dalam beberapa percobaan yang menggunakan dosis harian anastrozole sebesar 5 mg dan 10 mg, kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) diukur. Hasil menunjukkan tidak ada peningkatan TSH selama pemberian anastrozole.[8]
Farmakokinetik
Anastrozole bisa diabsorpsi dengan cepat setelah pemberian peroral. Metabolisme dan eliminasi utamanya terjadi di hepar.
Absorpsi
Anastrozole diabsorpsi secara cepat ke sirkulasi sistemik setelah pemberian peroral. Konsentrasi puncak plasma umumnya dicapai dalam waktu 2 jam pada kondisi berpuasa. Konsentrasi plasma stabil (steady state plasma concentration) bisa dicapai setelah pemberian 7 hari.[3]
Makanan mengurangi tingkat absorpsi anastrozole tetapi tidak secara total. Konsentrasi maksimal anastrozole dilaporkan menurun 16% dan waktu puncak plasma dilaporkan tertunda 2–5 jam ketika anastrozole diberikan 30 menit setelah makan.[8]
Distribusi
Konsentrasi plasma stabil (steady state plasma concentration) anastrozole adalah 3–4 kali lipat lebih tinggi daripada kadar yang diamati setelah pemberian anastrozole dosis tunggal. Dalam dosis terapeutik, sekitar 40% anastrozole berikatan dengan protein plasma. Belum diketahui apakah obat ini diekskresikan ke ASI atau tidak.[3,8]
Metabolisme
Metabolisme anastrozole terjadi melalui N-dealkilasi, hidroksilasi, dan glukuronidasi. Ada 3 metabolit anastrozole (triazole, konjugat glukuronida dari hidroksi-anastrozole, dan konjugat glukuronida dari anastrozole itu sendiri) yang telah diidentifikasi dalam plasma dan urine manusia. Metabolit utama yang beredar dari anastrozole (triazole) tidak memiliki aktivitas farmakologis.[8]
Eliminasi
Sekitar 85% anastrozole radiolabeled ditemukan dalam tinja dan urine. Metabolisme hati menyumbang sekitar 85% dari eliminasi anastrozole. Klirens ginjal menyumbang sekitar 10%. Waktu paruh eliminasi anastrozole adalah 50 jam.[8]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur