Pengawasan Klinis Bendamustine
Pengawasan klinis bendamustine dilakukan terkait respon terapi dan berbagai risiko efek samping. Pemeriksaan darah lengkap disarankan sebelum dan selama terapi bendamustine. Hal ini karena bendamustine dapat menimbulkan efek samping berupa mielosupresi, pansitopenia, febrile neutropenia, dan gangguan hematologi lain. Pemeriksaan fungsi hepar juga diperlukan untuk memastikan pasien tidak kontraindikasi menerima obat ini.
Efek samping lain yang perlu dipantau mencakup risiko reaksi anafilaksis, tumor lysis syndrome, hepatotoksisitas, infeksi, dan kelainan kulit.
Dalam kaitannya dengan infeksi, bendamustine dapat mereaktivasi keadaan infeksi seperti hepatitis B, cytomegalovirus, tuberkulosis, dan herpes zoster. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan pasien selama pemberian terapi.[4,7,8,10]