Farmakologi Daunorubicin
Secara farmakologi, daunorubicin adalah obat antineoplastik dengan efek sitotoksik yang dapat menghambat replikasi dan perbaikan DNA serta menghambat sintesis RNA dan protein. Obat ini merupakan agen antileukemik yang poten.[1,3]
Farmakodinamik
Daunorubicin termasuk dalam golongan antrasiklin glikosida yang merupakan agen antileukemik kuat. Obat ini memiliki efek imunosupresan. Mekanisme kerjanya sebagai antineoplastik diduga melibatkan pengikatan DNA melalui interkalasi antara pasangan basa. Obat ini juga menghambat sintesis DNA dan RNA melalui enzim topoisomerase II, yaitu dengan cara menstabilkan kompleks DNA-topoisomerase II dan mencegah bagian religasi dari reaksi ligasi-religasi yang dikatalisasi oleh topoisomerase II.[1,3]
Farmakokinetik
Daunorubicin digunakan untuk kemoterapi leukemia. Ada dua jenis daunorubicin, yaitu bentuk daunorubicin berkapsul (daunorubicin sitrat) dan daunorubicin tak berkapsul (daunorubicin hidroklorida). Daunorubicin hidroklorida merupakan pilihan yang paling sering digunakan. Senyawa ini tidak melewati sawar darah otak.[1,6]
Absorpsi
Daunorubicin akan berikatan dengan komponen seluler, terutama asam nukleat. Obat ini akan mengalami penurunan kadar plasma dengan waktu paruh 45 menit pada fase inisial dan 18,5 jam pada fase terminal. Metabolit aktif berupa daunorubicinol akan menghilang dengan waktu paruh 26,7 jam.[6,7]
Distribusi
Daunorubicin secara cepat dan luas didistribusikan di jaringan, terutama di ginjal, lien, hepar, dan jantung. Kadar daunorubicin ditemukan paling sedikit pada jaringan lemak. Tidak ada studi yang menunjukkan distribusi obat ini melalui sawar darah otak, tetapi obat ini diduga dapat melewati sawar darah plasenta.[6,7]
Daunorubicin didistribusikan dengan volume 1.006–1.725 L/m2. Bentuk daunorubicin tak berkapsul akan berikatan dengan protein serum (terutama albumin) sebanyak 63%. Sementara itu, bentuk daunorubicin berkapsul akan berikatan dengan protein serum dengan persentase yang minimal.[6,7]
Metabolisme
Daunorubicin dimetabolisme dalam hati dan jaringan lain dengan bantuan sitoplasma reduktase. Setelah itu, terbentuk daunorubicinol yang merupakan metabolit aktif yang memiliki fungsi sebagai antineoplastik. Sebanyak 40% kandungan obat dalam plasma akan terdeteksi dalam bentuk daunorubicinol dalam 30 menit. Sementara 60% lainnya akan terdeteksi dalam 4 jam setelah pemberian daunorubicin.[6,7]
Metabolisme lebih lanjut terjadi melalui reduksi pembelahan ikatan glikosidik, demetilasi 4-O, dan konjugasi dengan kandungan sulfat dan glukuronida.[6,7]
Eliminasi
Eliminasi daunorubicin terjadi lewat urine dan sistem bilier. Sekitar 14-25% daunorubicin yang diberikan akan dieliminasi melalui urine. Pengeluaran melalui sistem bilier diduga mencapai 40%.[1,6,7]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur