Formulasi Doxorubicin
Formulasi umum doxorubicin adalah doxorubicin hidroklorida (HCl) dalam bentuk solusi injeksi dan serbuk injeksi (lyophilized powder). Kedua formulasi ini dapat diberikan melalui injeksi bolus intravena atau melalui infus intravena kontinu. Formulasi lain yang dapat digunakan adalah injeksi doxorubicin liposomal, namun FDA hanya menyetujui pemakaian formulasi ini melalui infus intravena untuk kasus tertentu.[1,3,4]
Bentuk Sediaan
Sediaan umum doxorubicin adalah solusi injeksi dan serbuk injeksi (lyophilized powder) yang mengandung doxorubicin hidroklorida (HCl). Sediaan solusi injeksi dikemas dalam vial dengan kadar 2 mg/mL, sedangkan sediaan serbuk injeksi di Indonesia dikemas dalam vial dengan jumlah 10 mg atau 50 mg. Sediaan injeksi liposomal dikemas dalam vial dengan kadar 2 mg/mL.[3,4,9,10]
Cara Penggunaan
Sediaan solusi injeksi dan serbuk injeksi doxorubicin dapat diberikan melalui injeksi bolus intravena atau melalui infus intravena kontinu. Namun, pemberian doxorubicin liposomal hanya dapat dilakukan melalui infus intravena dan tidak boleh secara bolus.
Injeksi Bolus Intravena
Untuk injeksi bolus intravena, dokter perlu memastikan bahwa sediaan yang diberikan kepada pasien adalah doxorubicin dengan konsentrasi final 2 mg/mL. Untuk sediaan serbuk, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
- Mendilusi 10 mg doxorubicin HCl dengan 5 mL cairan NaCl 0.9%
- Mendilusi 50 mg doxorubicin HCl dengan 25 mL cairan NaCl 0.9%
Pemberian dilakukan melalui selang infus intravena (infus NaCl 0.9%, NaCl 0.45%, atau Dextrose 5%) lewat jalur intravena sentral atau perifer. Pemberian dilakukan dalam durasi 3-10 menit. Kurangi kecepatan injeksi bila muncul eritema di vena proksimal dari lokasi injeksi atau bila terjadi flushing pada wajah.[4,9]
Infus Intravena
Untuk penggunaan doxorubicin solusi injeksi atau serbuk injeksi melalui infus intravena kontinu, dilusi dapat dilakukan dengan cairan NaCl 0,9% atau dextrose 5%. Infus hanya dilakukan melalui kateter sentral. Selama infus, perlu diperhatikan apabila terjadi eritema sepanjang vena proksimal dari lokasi infus atau muncul flushing pada wajah. Bila terjadi, segera kurangi kecepatan pemberian.[4,9]
Untuk penggunaan doxorubicin liposomal, sediaan wajib didilusi terlebih dahulu dengan cairan dextrose 5% (penggunaan cairan lain tidak disarankan). Bila dosis doxorubicin liposomal <90 mg, dilusi dilakukan dalam 250 mL cairan dextrose 5%, namun bila dosis doxorubicin liposomal > 90 mg, dilusi dilakukan dalam 500 mL cairan dextrose 5%. Setelah itu, obat dimasukkan ke dalam lemari pendingin dengan suhu 2-8 derajat Celsius dan diadministrasikan melalui infus intravena sebelum 24 jam. Administrasi lewat infus dilakukan dengan kecepatan 1 mg per menit. Bila tidak ada reaksi infusi yang muncul, tingkatkan kecepatan agar infus habis dalam satu jam.[10]
Manajemen Ekstravasasi
Ekstravasasi dengan volume kurang dari 1-2 mL biasanya dapat sembuh secara spontan, namun ekstravasasi dengan volume lebih dari 3 mL dapat menyebabkan ulkus. Bila terjadi ekstravasasi saat pemberian doxorubicin intravena, pemberian harus segera dihentikan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
- Jangan mengeluarkan jarum sebelum berusaha untuk mengaspirasi kembali cairan yang mengalami ekstravasasi
- Jangan mengguyur (flush) jalur intravena tersebut
- Hindari memberikan tekanan pada area tersebut
- Aplikasikan es pada area tersebut selama 15 menit, 4 kali sehari, selama 3 hari
- Jika ekstravasasi terjadi di ekstremitas, elevasi ekstremitas selama 48 jam
- Lindungi dari panas dan sinar matahari
- Jika nyeri, bengkak, dan eritema terus terjadi, segera rujuk ke dokter spesialis bedah plastik untuk konsultasi dan kemungkinan debridement[4,9]
Cara Penyimpanan
Penyimpanan sediaan doxorubicin solusi injeksi, serbuk injeksi, dan doxorubicin liposomal akan membutuhkan temperatur yang berbeda. Solusi injeksi dan sediaan liposomal disimpan pada suhu 2-8 derajat Celsius, sedangkan sediaan serbuk injeksi disimpan pada suhu 15-30 derajat Celsius. Hindarkan doxorubicin dari cahaya matahari dan panas, serta lakukan pemeriksaan doxorubicin secara visual. Jika ada perubahan warna, tampak berawan, atau mengandung partikel, doxorubicin tersebut sebaiknya tidak digunakan.[1,3,4,9]
Kombinasi dengan Obat Lain
Doxorubicin bekerja secara sinergis dengan agen kemoterapi lain, misalnya kombinasi doxorubicin dengan paclitaxel atau siklofosfamid atau quercetin untuk kanker payudara, dan kombinasi doxorubicin dengan verapamil atau fluorouracil untuk kanker payudara metastasis. Selain itu, doxorubicin dapat dikombinasikan dengan vincristine untuk manajemen sarkoma Ewing dan dikombinasikan dengan cisplatin untuk manajemen osteosarkoma.[11]