Pengawasan Klinis Melfalan
Pengawasan klinis pada penggunaan melfalan mencakup tanda dan gejala efek samping atau overdosis. Penggunaan melfalan dalam dosis hingga 290 mg/m² dikaitkan dengan efek berupa mual berat, muntah, ulserasi mulut, penurunan kesadaran, kejang, dan paralisis.
Penggunaan melfalan dosis tinggi (> 100 mg/m²) dapat mengalami mukositis, stomatitis, kolitis, diare, dan perdarahan gastrointestinal berat.
Pada keadaan yang jarang, bisa timbul kerusakan fungsi hati, penyakit venooklusif hepatik, nefrotoksisitas, dan acute respiratory distress syndrome.
Pada beberapa pasien, pernah dilaporkan hiponatremia berat akibat gangguan terhadap sekresi hormon antidiuretik.
Selain daripada itu, pemantauan terhadap status hematologi perlu dilakukan karena melfalan bisa menyebabkan mielosupresi. Pada pasien yang mengalami overdosis, pemantauan perlu dilakukan selama 3-6 minggu.[4]