Pengawasan Klinis Vinorelbin
Pengawasan klinis vinorelbin utamanya diperlukan terkait risiko efek samping yang mempengaruhi tata laksana. Hal ini termasuk adanya mielosupresi (supresi sumsum tulang) yang menyebabkan infeksi serius hingga kematian, dan hepatotoksisitas.
Hitung darah lengkap diperlukan sebelum pemberian setiap dosis vinorelbin. Dosis vinorelbin tidak diberikan kepada pasien dengan jumlah neutrofil <1.000 sel/mm3 dan modifikasi dosis harus dilakukan berdasarkan jumlah neutrofil pada hari pengobatan.
Lakukan pengkajian fungsi hepar sebelum memulai terapi vinorelbin dan secara berkala selama pengobatan. Kurangi dosis untuk pasien dengan peningkatan bilirubin total >2 kali batas atas normal.
Pantau tanda dan gejala neuropati awitan baru atau yang memburuk, termasuk parestesia, hiperestesia, hiporefleksia, dan kelemahan otot.
Pantau kemungkinan terjadinya ekstravasasi. Setiap pemberian vinorelbin harus diikuti setidaknya 250 ml cairan salin normal. Jika terjadi ekstravasasi, segera hentikan infus, bilas vena dengan cairan salin normal dan berikan vinorelbin yang tersisa pada pembuluh darah vena lain.[5,9]