Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Vinorelbin general_alomedika 2023-10-06T18:35:00+07:00 2023-10-06T18:35:00+07:00
Vinorelbin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Vinorelbin

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Efek samping vinorelbin yang serius dan berakibat fatal dapat terjadi, antara lain mielosupresi atau depresi sumsum tulang, toksisitas paru dan gagal napas, konstipasi dan obstruksi usus, cedera jaringan ekstravasasi, neurotoksisitas, dan toksisitas hepar. Interaksi obat berupa peningkatan risiko efek samping dan toksisitas dapat terjadi pada pemberian obat vinorelbin dengan inhibitor CYP3A4, seperti ketoconazole.[5,9]

Efek Samping                                                                                       

Efek samping vinorelbin yang utama dan mempengaruhi terapi adalah mielosupresi atau depresi sumsum tulang. Mielosupresi utamanya bermanifestasi sebagai granulositopenia dan leukopenia. Insiden mielosupresi tidak dipengaruhi oleh usia atau paparan kemoterapi sebelumnya.[1]

Mielosupresi

Mielosupresi (depresi sumsum tulang) akan bermanifestasi sebagai neutropenia, anemia dan trombositopenia, yang akan meningkatkan risiko infeksi serius, syok septik, kebutuhan rawat inap, hingga kematian. Risiku ini dapat muncul pada penggunaan vinorelbin tunggal ataupun kombinasi dengan cisplatin.

Neutropenia adalah toksisitas yang paling berpengaruh terhadap tata laksana. Neutropenia derajat 3-4 dilaporkan terjadi pada 53% pasien yang diobati dengan vinorelbin 30 mg/m2 per minggu. Penyesuaian dosis dilaporkan diperlukan oleh 51% pasien.[5]

Toksisitas Hepar

Toksisitas hepar bermanifestasi sebagai peningkatan aspartat aminotransferase (AST) dan bilirubin. Oleh karenanya, diperlukan penilaian fungsi hepar sebelum terapi dan secara berkala selama pengobatan.[5]

Konstipasi Berat dan Obstruksi Intestinal

Penggunaan vinorelbin dapat menyebabkan ileus paralitik, konstipasi, ileus obstruktif, nekrosis, ataupun perforasi.[5]

Ekstravasasi dan Cedera Jaringan

Ekstravasasi vinorelbin dapat menyebabkan iritasi, nekrosis jaringan lokal, dan tromboflebitis.[5]

Neurotoksisitas

Penggunaan vinorelbin telah dikaitkan dengan neuropati sensorik dan motorik, termasuk derajat berat.[5]

Toksisitas Pulmonal dan Gagal Napas

Toksisitas paru, termasuk bronkospasme akut derajat berat, pneumonitis interstisial, dan acute respiratory distress syndrome (ARDS) pernah dilaporkan pada penggunaan vinorelbin.[5]

Reaksi pada Lokasi Injeksi

Reaksi di tempat injeksi dapat muncul pada penggunaan intravena. Reaksi dapat berupa eritema, nyeri di tempat injeksi, dan perubahan warna vena.[5]

Toksisitas Kardiovaskular

Nyeri dada terjadi pada 5% pasien. Sementara itu, infark miokard pernah dilaporkan pada kurang dari 0,1% pasien.[5]

Lainnya

Selain itu, beberapa efek samping lain yang dapat terjadi akibat penggunaan vinorelbin, antara lain dyspnea, ruam, hemorrhagic cystitis, syndrome of inappropriate antidiuretic hormone secretion (SIADH), serta gagal multisistem akibat kelebihan dosis.[5,8,9]

Interaksi Obat

Interaksi obat vinorelbin dapat meningkatkan risiko toksisitas dan efek samping.

Risiko Toksisitas

Risiko neurotoksisitas dapat meningkat dengan penggunaan bersama paclitaxel, itraconazole, dan ketoconazole.

Risiko toksisitas paru meningkat dengan penggunaan bersama mitomycin.

Risiko mielotoksistas meningkat dengan penggunaan bersama zidovudin.[1,5,9]

Risiko Efek Samping

Penggunaan vinorelbin secara bersamaan dengan inhibitor CYP3A diketahui menghambat metabolisme obat, sehingga menyebabkan awitan lebih awal atau peningkatan derajat efek samping. Contoh obat golongan ini adalah clarithromycin, erythromycin, diltiazem, itraconazole, ketoconazole, ritonavir, dan verapamil.[5,9]

Penggunaan vinorelbin bersamaan dengan cisplatin dapat meningkatkan risiko granulositopenia.

Penggunaan vinorelbin dengan terapi radiasi sebelumnya atau secara bersamaan juga dapat meningkatkan efek radiosensitisasi.

Risiko infeksi meningkat jika vinorelbin digunakan bersama dengan vaksin hidup.[9]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 5311497, Vinorelbine. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Vinorelbine. 2021.
5. FDA. Navelbine. 2014. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/020388s027lbl.pdf
8. Medscape. Vinorelbine. 2021. https://reference.medscape.com/drug/navelbine-vinorelbine-342246
9. MIMS. Vinorelbine tartrate. 2021. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/vinorelbine%20tartrate?mtype=generic

Indikasi dan Dosis Vinorelbin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
    Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Pemeriksaan untuk Pasien Hemoptisis
    Pemeriksaan untuk Pasien Hemoptisis
  • Red Flags Nyeri Payudara
    Red Flags Nyeri Payudara
  • Red Flags Benjolan di Axilla
    Red Flags Benjolan di Axilla

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 18:48
Luka post biopsi pasien kanker payudara
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat siang TS, maaf saya izin bertanya. Ini di klinik kebetulan ada pasien rawat luka post biopsi tumor payudara sudah 3 bulan namun sampai hari ini luka...
dr.Rinata Ayu Mayangsari
Dibalas 05 Agustus 2024, 22:17
Simvastatin untuk pengobatan dislipidemia pada penderita ca paru sedang kemoterapi?
Oleh: dr.Rinata Ayu Mayangsari
2 Balasan
Alo dokter. Saya dapat pasien dengan kadar kolesterol total 355 sedang menjalani kemoterapi, apakah tepat jika saya berikan simvastatin atau perlu saya rujuk...
dr. Ferdita
Dibalas 04 Juli 2024, 11:02
Faktor Resiko Kanker Payudara
Oleh: dr. Ferdita
1 Balasan
Penyebab lain dari kanker payudara masih belum dapat dipastikan, namun ada beberapa faktor yang bila kita mempunyai salah satu faktor tersebut maka...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.