Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Tocilizumab general_alomedika 2023-08-09T15:01:00+07:00 2023-08-09T15:01:00+07:00
Tocilizumab
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Tocilizumab

Oleh :
dr. Meliyana
Share To Social Media:

Indikasi tocilizumab meliputi rheumatoid arthritis, giant cell arthritis, juvenile idiopathic arthritis, dan cytokine release syndrome. Pada anak berusia 18 tahun ke bawah, obat ini hanya diindikasikan untuk juvenile idiopathic arthritis dan cytokine release syndrome.

Efikasi dan keamanan tocilizumab pada anak berusia 2 tahun ke bawah belum diketahui. Penggunaan tocilizumab di Indonesia masih terbatas untuk terapi penyakit rheumatoid arthritis, systemic juvenile idiopathic arthritis (SJIA), dan polyarticular juvenile idiopathic arthritis (PJIA) pada anak berusia 2 tahun ke atas, dengan sediaan intravena.[2,3,7,9]

Rheumatoid Arthritis

Tocilizumab diindikasikan pada pasien dewasa dengan rheumatoid arthritis derajat sedang hingga berat, yang tidak merespons terhadap setidaknya satu agen disease modifying anti rheumatic drugs (DMARDs). Terapi dapat dikombinasikan dengan methotrexate atau dengan DMARDs lainnya jika monoterapi tidak memberikan perbaikan klinis. Kombinasi tocilizumab dan methotrexate dapat menghambat progresivitas kerusakan sendi, yang terbukti dengan pemeriksaan Rontgen.[1,6,7]

Dosis tocilizumab untuk pasien dewasa adalah sebagai berikut:

  • Intravena diberikan dengan dosis awal 4 mg/kgBB setiap 4 minggu, dapat ditingkatkan setiap 4 minggu berdasarkan respons klinis pasien menjadi 8 mg/kgBB. Dosis maksimal tidak boleh melebihi 800 mg[1,2,6,7]
  • Subkutan diberikan dengan dosis 162 mg setiap minggu[6,7]

Giant Cell Arteritis

Terapi giant cell arteritis (GCA) menggunakan tocilizumab secara subkutan dan tidak disarankan melalui intravena. Dosis tocilizumab subkutan pada orang dewasa dengan penyakit ini adalah 162 mg/minggu. Pemberian bersamaan dengan kortikosteroid dapat dipertimbangkan.[6,7]

Systemic Juvenile Idiopathic Arthritis

Tocilizumab dapat diberikan pada anak berusia 2 tahun ke atas yang menderita systemic juvenile idiopathic arthritis. Obat ini diberikan secara intravena melalui infus selama 1 jam, 1 kali seminggu. Dosis tocilizumab pada systemic juvenile idiopathic arthritis adalah sebagai berikut:

  • Anak dengan berat badan <30 kg dengan dosis 12 mg/kgBB
  • Anak dengan berat badan ≥30 kg dengan dosis 8 mg/kgBB[1,6,7]

Polyarticular Juvenile Idiopathic Arthritis

Tocilizumab juga diindikasikan pada polyarticular juvenile idiopathic arthritis pada anak yang berusia 2 tahun ke atas. Tocilizumab diadministrasikan secara intravena melalui infus selama 1 jam, 1 kali seminggu. Dosis tocilizumab pada PJIA adalah sebagai berikut:

  • Anak dengan berat badan <30 kg dengan dosis 10 mg/kgBB
  • Anak dengan berat badan ≥30 kg dengan dosis 8 mg/kgBB[6–9]

Cytokine Release Syndrome

Tocilizumab sebagai terapi cytokine release syndrome (CRS) diberikan secara intravena. Terapi dapat diberikan secara monoterapi atau dikombinasikan dengan kortikosteroid, baik pada pasien dewasa maupun anak.[2,6]

Dewasa

Tocilizumab diberikan secara intravena dengan dosis awal 8 mg/kgBB. Jika tidak terdapat perbaikan gejala dan klinis, pemberian dapat diulangi hingga 3 tambahan dosis dengan interval 8 jam setiap dosis.[4,6]

Anak-Anak

Tocilizumab hanya dapat diberikan pada anak berusia 2 tahun ke atas. Obat ini diberikan dalam dosis tunggal secara intravena dengan dosis disesuaikan berdasarkan berat badannya, yaitu:

  • Anak dengan berat badan <30 kg dengan dosis 12 mg/kg
  • Anak dengan berat badan ≥30 kg dengan dosis 8 mg/kg IV

Apabila belum terdapat perbaikan gejala dan CRS masih berlangsung, dapat diberikan dosis tambahan hingga 3 kali dengan interval 8 jam antardosis. Dosis maksimal tidak boleh melebihi 800 mg.[2,6]

COVID-19

Tocilizumab sempat secara luas digunakan saat pandemi COVID-19 dan mendapat emergency use authorization (EUA) dari FDA. Izin tocilizumab adalah untuk COVID-19 dewasa dan anak berusia ≥2 tahun, yang mendapat terapi kortikosteroid sistemik dan membutuhkan suplementasi oksigen, ventilasi mekanik noninvasif, atau extracorporeal membrane oxygenation (ECMO).

Akan tetapi, beberapa studi tidak menemukan superioritas tocilizumab pada infeksi COVID-19 berat untuk menurunkan mortalitas. Tocilizumab tidak diizinkan untuk diberikan pada pasien COVID-19 yang berobat jalan.[3,4,13]

Dosis direkomendasikan untuk COVID-19 adalah 400 mg (4–8 mg/kgBB). Jika belum ada perbaikan klinis, pemberian tocilizumab dapat diulang dalam 12 jam setelahnya dengan dosis yang sama. Tocilizumab maksimal diberikan sebanyak 2 kali dan setiap dosis pemberian tidak boleh melebihi 800 mg.[3–5]

Sebuah uji klinis fase III yang dilakukan oleh Salama et al meneliti 389 pasien COVID-19 tanpa ventilasi mekanik. Sebanyak 249 pasien mendapatkan tocilizumab (8 mg/kgBB secara intravena) dan 128 pasien mendapatkan plasebo, di samping pemberian standar terapi.

Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat penurunan persentase kumulatif terhadap kebutuhan ventilasi mekanik atau kematian dalam 28 hari pada pasien yang mendapatkan tocilizumab. Akan tetapi, tidak terdapat perbaikan pada tingkat kesintasan.[5]

Populasi Khusus

Pemberian dosis tocilizumab pada populasi khusus harus secara hati-hati, khususnya pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hepar, serta pasien dengan jumlah neutrofil dan trombosit yang abnormal.[1,2,6]

Gangguan Fungsi Ginjal

Pasien dengan gangguan fungsi ginjal ringan hingga sedang dengan estimated glomerular filtration rate (eGFR) ≥30 mL/min tidak memerlukan penyesuaian dosis. Belum terdapat studi tentang tocilizumab pada pasien yang memiliki fungsi ginjal rendah dengan eGFR <30 mL/min, sehingga efikasi dan keamanannya tidak dapat dipastikan.[2,6]

Gangguan Fungsi Hepar

Tocilizumab tidak disarankan digunakan pada pasien dengan penyakit liver aktif atau memiliki gangguan fungsi hepar.[2,6]

Pada pasien rheumatoid arthritis dan giant cell arteritis yang memiliki enzim hepar abnormal, harus dipertimbangkan penyesuaian dosis yang berdasarkan peningkatan enzim hepar (SGOT/SGPT), seperti berikut ini:

  • Meningkat 1–3 kali nilai normal, turunkan dosis tocilizumab intravena menjadi 4 mg/kgBB atau hentikan sementara hingga enzim hepar kembali normal, lalu mulai kembali dengan dosis 4 mg/kgBB yang ditingkatkan sesuai dengan klinis pasien. Pada pasien yang menerima injeksi subkutan, terapi dapat diturunkan atau dihentikan sementara hingga enzim hepar kembali normal
  • Meningkat 3–5 kali nilai normal, hentikan terapi sementara sampai peningkatan enzim hepar minimal <3 kali dari nilai normal. Setelah itu, ikuti rekomendasi pada peningkatan 1–3 x nilai normal
  • Meningkat >5x nilai normal, hentikan penggunaan tocilizumab[6,9]

Neutropenia

Penggunaan tocilizumab harus hati-hati pada pasien dengan neutropenia atau abnormal absolute neutrophil count (ANC). Sesuai tocilizumab seperti berikut ini:

  • ANC >1.000 sel/mm3, pertahankan dosis tocilizumab
  • ANC 500–1.000 sel/mm3, pertahankan dosis hingga ANC >1000 sel/mm3, lalu mulai kembali dosis tocilizumab intravena 4 mg/kg dan tingkatkan menjadi 8 mg/kg sesuai klinis pasien; atau mulai dosis tocilizumab subkutan dengan dosis 162 mg/minggu dan tingkatkan dosis sesuai klinis pasien
  • ANC <500 sel/mm3, hentikan pemberian tocilizumab[6,9]

Trombositopenia

Dalam terapi rheumatoid arthritis dan giant cell arteritis, pemberian tocilizumab juga perlu mempertimbangkan kondisi trombositopenia dengan penyesuaian seperti berikut ini:

  • Trombosit 50.000–100.000 sel/mm3. pertahankan dosis hingga trombosit >100.000 sel/mm3, lalu mulai kembali dosis tocilizumab intravena 4 mg/kgBB dan tingkatkan menjadi 8 mg/kgBB sesuai klinis pasien; atau berikan tocilizumab subkutan 162 mg/minggu dan tingkatkan dosis sesuai klinis pasien
  • Trombosit <50.000 sel/mm3, hentikan terapi tocilizumab[6,9]

Profil Lipid Abnormal

Profil lipid yang menjadi perhatian klinisi adalah lipid total, HDL, LDL dan trigliserida. Peningkatan profil lipid dapat terjadi setelah pemberian tocilizumab. Hal ini dapat      diatasi dengan pemberian obat antihiperlipidemia, seperti golongan statin atau fibrat.[1,2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. TGA. Australian Product Information: Actemra (Tocilizumab). 2020. https://www.tga.gov.au/sites/default/files/auspar-tocilizumab-rch-200818-pi.pdf
2. FDA. Actemra. U.S. Food and Drug Administration, 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/125276s107_125472s018lbl.pdf
3. Indonesian Rheumatology Association (IRA). Pemberian tocilizumab pada penyakit inflamasi dengan badai sitokin. 2020. https://reumatologi.or.id/wp-content/uploads/2020/10/IRA-Position-Statement-Tocilizumab.pdf
4. PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATI, IDAI. Buku Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 4 (Januari 2022) https://www.papdi.or.id/pdfs/983/Buku%20Pedoman%20Tatalaksana%20COVID-19%205OP%20Edisi%203%202020.pdf
5. Salama C., Han J., Yau L., Reiss W.G., Pharm D., et all. Tocilizumab in Patients Hospitalized with Covid-19 Pneumonia. The New England Journal of Medicine. 2021; 384:20-30. DOI: 10.1056/NEJMoa2030340. https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa2030340
6. Medscape. Tocilizumab (Rx). Medscape, 2021. https://reference.medscape.com/drug/actemra-tocilizumab-999419#10
7. MIMS Indonesia. Tocilizumab. MIMS, 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tocilizumab?mtype=generic
8. FDA. Coronavirus (COVID-19) Update: FDA Authorizes Drug for Treatment of COVID-19. 2021. https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/coronavirus-covid-19-update-fda-authorizes-drug-treatment-covid-19
9. Australian Government. Australian Public Assessment Report for Tocilizumab (rch). 2016. https://www.tga.gov.au/sites/default/files/auspar-tocilizumab-rch-160929.pdf
13. Rabie ASI, Salah H, Said ASA, Shaaban AH, Abdou LM, Khalil DM, Kharaba Z, Afifi H, Sofy MR, Youssef EMI, Bayoumy ESM, Hussein RRS. Clinical Consequences for Individuals Treated with Tocilizumab for Serious COVID-19 Infection. Healthcare (Basel). 2023 Feb 17;11(4):607. doi: 10.3390/healthcare11040607. PMID: 36833140; PMCID: PMC9957040.

Formulasi Tocilizumab
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
    Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
  • Peran Pemeriksaan LED dan CRP untuk Diagnosis Arteritis Temporal
    Peran Pemeriksaan LED dan CRP untuk Diagnosis Arteritis Temporal
  • Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
    Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Terapi Komplementer dan Alternatif untuk Penyakit Reumatik Berdasarkan Basis Bukti Ilmiah
    Terapi Komplementer dan Alternatif untuk Penyakit Reumatik Berdasarkan Basis Bukti Ilmiah

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Jelita Cinta Tariska Permatasari
Dibalas 01 Juli 2024, 08:05
Pasien wanita 60 th mengeluh nyeri dan susah menggerakkan jari-jari tangan
Oleh: Jelita Cinta Tariska Permatasari
1 Balasan
Pasien wanita 60 th datang dengan keluhan nyeri pada punggung belakang jari susah digerakkan TD 160/100 mmghDiagnosis dan tatalaksanya apa ya dok mohon...
Anonymous
Dibalas 13 Oktober 2023, 16:54
Bagaimana cara membedakan septic arthritis dengan RA fase flare?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, bagaimana cara membedakan septic arthirits dengan RA yg sedang ngeflare? Terima kasih
Anonymous
Dibalas 07 Juni 2022, 10:05
Pada pasien ibu hamil berapakah nilai batas normal LED (laju endapan darah)
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, ada yg bertanya berapa batasan nilai LED normal pada ibu hamil ? Karena memang pada ibu hamil LED cenderung meningkat dari biasanya.. Terimakasih TS

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.