Farmakologi Cyclosporine
Farmakologi cyclosporine atau siklosporin yang utama adalah menghambat sel T dan produksi sitokin sel T. Mekanisme sekundernya adalah melalui penghambatan perkembangan dan aktivasi sel B dan antigen presenting cells, mengurangi produksi antibodi, degranulasi, pelepasan histamin, sintesis leukotrien, dan ekspresi molekul adhesif.
Farmakodinamik
Efek farmakologi cyclosporine diperoleh melalui pengikatan reseptor intraseluler siklofilin-1, membentuk kompleks siklofilin-cyclosporine. Kompleks ini akan menghambat kalsineurin yang mencegah terjadinya defosforilasi dan aktivasi dari nuclear factor of activated T cells (NFAT).
NFAT merupakan faktor transkripsi yang meregulasi produksi dari sitokin proinflamasi seperti interleukin (IL) 1, IL 4, interferon gamma, dan tumor necrosis factor alpha. Selain itu, penghambatan pada NFAT juga menyebabkan defisiensi faktor lain yang berkaitan dengan diferensiasi sel T helper, toleransi sel T, dan perkembangan timosit.[1,3,7]
Farmakokinetik
Farmakokinetik cyclosporine yang penting diketahui adalah bahwa pemberian bersama makanan akan menghambat dan menurunkan absorpsi sehingga kerja obat untuk menangani rheumatoid arthritis, psoriasis, dan penolakan transplantasi organ menjadi kurang maksimal. Obat ini didistribusikan secara luas, termasuk ke ASI.
Absorpsi
Absorpsi cyclosporine yang diberikan per oral terjadi inkomplit. Makanan akan menghambat dan menurunkan absorpsi. Makanan berlemak yang dikonsumsi sekitar 30 menit pemberian obat akan menurunkan area under the curve (AUC) hingga 13% dan konsentrasi maksimum hingga 33%.[1]
Distribusi
Cyclosporine didistribusikan secara luas di kompartemen ekstravaskular. Obat ini mayoritas berikatan dengan protein. cyclosporine dapat menembus sawar plasenta dan masuk ke ASI.[4]
Metabolisme
Cyclosporine dimetabolisme secara ekstensif di hepar oleh enzim sitokrom P450-3A. Sebagian kecil juga dimetabolisme di saluran cerna dan ginjal. Setidaknya telah ada 25 metabolit cyclosporine yang diketahui dan dideteksi di kandung empedu, feses, darah, dan urin. Semua metabolit ini memiliki aktivitas biologi dan toksisitas yang minimal dibandingkan obat utama.[1]
Eliminasi
Waktu paruh eliminasi dari cyclosporine berkisar antara 5-20 jam, dengan waktu yang lebih cepat pada anak. Ekskresi terjadi utamanya melalui empedu ke feses, dan sekitar 6% diekskresikan melalui urin.[1]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja