Formulasi Kalium Klorida
Formulasi kalium klorida adalah dalam bentuk kapsul, tablet, sirup, larutan untuk injeksi, dan serbuk untuk injeksi intravena.
Bentuk Sediaan
Kalium klorida tersedia dalam berbagai sediaan, baik oral maupun injeksi. Sediaan oral tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, sirup, dan sirup kering. Dosis yang tersedia untuk sediaan kapsul adalah 600 mg dan 750 mg. Dosis yang tersedia untuk sediaan tablet adalah 600 mg, 750 mg, 900 mg, dan 1500 mg. Kapsul dan tablet tersebut bersifat extended release.
Untuk sediaan sirup, dosis yang tersedia ada dua jenis yaitu 20 mEq/15 mL atau 40 mEq/15 mL.
Sediaan injeksi tersedia dalam bentuk solusio dan serbuk untuk injeksi. Sediaan serbuk untuk injeksi tersedia dalam dosis 20 mEq. Sedangkan sediaan solusio tersedia dengan berbagai macam dosis, yaitu 10 mEq/ 50 mL, 20 mEq/ 50 mL, 10 mEq/ 100 mL, 20 mEq/ 100 mL, 30 mEq/ 100 mL, dan 40 mEq/ 100 mL. [1]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan kalium klorida berbeda-beda tergantung bentuk sediaannya.
Tablet dan Kapsul
Sediaan oral dalam bentuk tablet dan kapsul dapat dikonsumsi secara utuh dan disertai dengan makanan atau segera setelah makan agar tidak menimbulkan iritasi lambung. Sediaan yang dilapisi oleh film tidak boleh dihancurkan atau dikunyah dan harus dikonsumsi secara utuh. Sedangkan sediaan yang tidak dilapisi oleh film dapat dihancurkan atau dilarutkan dengan air. Berikut adalah langkah pelarutan tablet kalium klorida dengan air:
- Satu tablet utuh dilarutkan dalam setengah gelas air atau sekitar 115 mL
- Didiamkan 2–3 menit
- Setelah tablet mulai larut, diaduk selama 30 detik sampai larutan tercampur
- Larutan ini harus segera dikonsumsi
- Jika terdapat sisa tablet, air dapat kembali ditambahkan.
Larutan ini tidak dapat disimpan, sehingga apabila bersisa, harus segera dibuang. Langkah di atas dapat diterapkan pada granul di dalam kapsul. Untuk mendispersi kapsul, kapsul dibuka terlebih dahulu dan granul dicampur ke dalam air. [5]
Sirup
Sediaan dalam bentuk sirup perlu diencerkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Sirup dengan konsentrasi 10% dilarutkan dengan cara menambahkan 90–100 mL air pada 15 mL sirup. Sedangkan sirup dengan konsentrasi 20% dilarutkan dengan menambahkan 180–200 mL air pada 15 mL sirup. Larutan ini harus segera dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan.
Sediaan serbuk untuk oral perlu dilarutkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Sediaan 20 mEq dilarutkan dengan 120 mL air dan sediaan 25 mEq dilarutkan dengan 150 mL air. [5]
Injeksi Intravena
Sediaan injeksi intravena diberikan secara perlahan. Pemberian sebaiknya diberikan melalui vena sentral, namun jika tidak memungkinkan, pemberian melalui vena perifer dapat dilakukan dengan laju yang lebih lambat. Konsentrasi kalium yang digunakan adalah 20 mEq–40 mEq dalam 1 L cairan salin normal dengan laju tidak melebihi 20 mEq per jam. Laju yang lebih cepat dapat diberikan dengan menggunakan vena sentral. [6,7]
Pemberian kalium klorida tidak boleh bersamaan dengan cairan dekstrosa karena akan memperberat hipokalemia. [8]
Cara Penyimpanan
Sediaan kalium klorida disimpan dalam tempat yang rapat, terhindar dari sinar matahari dan berada pada suhu 15–25 C. [1]
Kombinasi dengan Obat Lain
Kalium klorida sering dikombinasikan dengan garam elektrolit lain seperti natrium, kalsium, fosfat, dan magnesium dalam bentuk cairan elektrolit, baik untuk penggunaan secara oral, irigasi, atau intravena. Contoh sediaan kombinasi kalium klorida dengan elektrolit lain adalah cairan ringer laktat dan ringer asetat. [9]
Dalam bentuk oral, kalium klorida juga sering dikombinasikan dengan elektrolit dan vitamin lain dan dikonsumsi sebagai suplemen sehari-hari. [1]