Pengawasan Klinis Kalium Klorida
Pada penggunaan kalium klorida, pengawasan klinis terkait perbaikan gejala klinis dan pemantauan EKG perlu dilakukan. Pemeriksaan EKG disarankan, terutama pada pasien yang mendapatkan kalium dosis tinggi (>10 mEq/jam untuk dewasa dan >0,3 mEq/kg/jam untuk anak). Kelainan EKG yang dapat ditemukan adalah menghilangnya gelombang P, melebarya kompleks QRS, perubahan segmen ST, dan meningkatnya puncak gelombang T.
Pemeriksaan kadar kalium juga harus dilakukan berkala, minimal setiap 24 jam dan dapat lebih sering pada kasus hipokalemia berat atau pasien yang memiliki risiko hiperkalemia.
Pemeriksaan asam basa dapat dilakukan secara berkala, terutama pada pasien dengan gangguan renal, gangguan jantung, dan asidosis. Pada lokasi injeksi, perlu diawasi adanya tanda-tanda ekstravasasi dan flebitis. [3-5]