Indikasi dan Dosis Kalium Klorida
Indikasi kalium klorida adalah pada kasus hipokalemia. Kadar kalium normal pada dewasa adalah 3,5–5,1 mEq/L, sedangkan kadar kalium normal untuk anak adalah 3,4–4,7 mEq/L. [10]
Hipokalemia dapat terjadi akibat penurunan asupan kalium, peningkatan eksresi kalium, atau pergeseran ion kalium ke intraseluler (pada kasus alkalosis metabolik). Penurunan asupan dapat disebabkan oleh malnutrisi, malabsorpsi, dan pemberian nutrisi parenteral jangka waktu lama tanpa memberikan ion kalium. Peningkatan eksreksi kalium dapat disebabkan oleh muntah, diare, drainase cairan gastrointestinal, dialisis, gangguan ginjal, ketoasidosis diabetik, hiperadrenalisme, penggunaan diuretik, penggunaan kortikosteroid, dan penggunaan amfoterisin B. [3]
Selain untuk kondisi hipokalemi, pemberian garam kalium dapat digunakan pada kondisi:
Hipertensi: Menjaga tekanan darah pada pasien hipertensi dan dapat mencegah terjadinya hipertensi pada pasien sehat
Aritmia: Kehilangan kalium dapat menyebabkan toksisitas glikosida pada jantung, terutama pada pasien pasca pembedahan jantung
- Toksisitas thalium: Diberikan secara intravena untuk menatalaksana keracunan [3]
Dewasa
Pasien dengan hipokalemia berat, yaitu dengan kadar kalium kurang dari 2 mEq/L dan disertai paralisis otot atau perubahan EKG, dapat diberikan kalium klorida intravena dengan kecepatan 40 mEq/jam dalam konsentrasi 40 mEq/L dengan dosis maksimal 400 mEq/24 jam. [3-5]
Pasien dengan kadar kalium di atas 2,5 mEg/L dapat diberikan kalium klorida intravena dengan kecepatan 10 mEq/jam dengan dosis maksimal 200 mEq/24 jam. Durasi pemberian tergantung dari respon klinis pasien. Jika kadar kalium telah mencapai 3 mEq/L, pemberian secara intravena dapat digantikan dengan pemberian oral. [5]
Dosis kalium klorida per oral adalah 40–100 mEq/hari dan dibagi dalam beberapa dosis (2–5 kali per hari) karena dosis maksimal kalium klorida dalam satu kali pemberian adalah 20 mEq. Pemberian kalium klorida untuk profilaksis adalah 20–25 mEq/hari. [5]
Anak-anak
Kalium klorida pada anak dapat diberikan melalui pompa infus dengan dosis 0,5–0,75 mEq/kg dalam waktu 1–2 jam dan dievaluasi ulang. Pilihan lain adalah sebanyak 3–8 mEq/kg/hari dibagi dalam 1–5 dosis. [5,11,12]
Penyesuaian dosis
Tidak dibutuhkan penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan hepar. Pasien dengan gangguan ginjal sebaiknya tidak diberikan kalium klorida intravena. Pemberian oral masih diperbolehkan dengan pengawasan ketat karena terdapat risiko hiperkalemia. Dosis disesuaikan dengan respon klinis dan fungsi ginjal pasien. Tidak ada ketentuan khusus terkait dosis pada pasien gangguan ginjal. [4,5]