Pengawasan Klinis Fluticasone Propionate
Pengawasan klinis pada pemberian fluticasone propionate perlu mencakup efek terapeutik, terutama pada asma di mana fluticasone propionate dijadikan sebagai controller. Efek terapi perlu dipantau untuk menentukan perlunya step up atau step down dari terapi.[1,9,12]
Monitoring Efek Terapeutik
Pengukuran fungsi paru, seperti spirometri, dapat membantu memantau respons terapeutik pada pasien dengan asma atau penyakit paru obstruktif kronik yang menggunakan fluticasone propionate. Penilaian frekuensi dan intensitas gejala, serta pemantauan frekuensi serangan asma, dapat memberikan informasi mengenai efikasi regimen terapi.[9,12]
Pengawasan Terhadap Efek Samping
Dokter harus memantau kemungkinan efek samping fluticasone propionate, termasuk risiko infeksi saluran pernapasan atas, disfonia, dan kandidiasis oral. Pemeriksaan rutin dan konseling pasien mengenai gejala yang harus diwaspadai penting untuk deteksi dini dan manajemen efek samping.[9,13]
Monitoring Pertumbuhan pada Anak
Pada anak yang mendapat fluticasone propionate jangka panjang, penting untuk memantau pertumbuhan secara teratur. Dokter harus mempertimbangkan manfaat terapi versus potensi penghambatan pertumbuhan pada anak.[9,13]
Evaluasi Pemakaian Jangka Panjang
Pertimbangkan evaluasi rutin pada pasien yang menggunakan fluticasone propionate jangka panjang untuk mengevaluasi kebutuhan terapi yang berkelanjutan dan mengidentifikasi kemungkinan penurunan dosis atau penghentian terapi.[9,13]
Pemantauan Oftalmologi
Penggunaan kortikosteroid intranasal dan inhalasi bisa menyebabkan terjadinya glaukoma dan katarak. Perlu dilakukan pemantauan pada pasien dengan perubahan tajam penglihatan atau dengan riwayat peningkatan tekanan intraokular, glaukoma, dan katarak.[1,9,13]