Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Peringatan Ethinylestradiol general_alomedika 2023-02-27T14:00:39+07:00 2023-02-27T14:00:39+07:00
Ethinylestradiol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Peringatan
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Peringatan Ethinylestradiol

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Efek samping ethinylestradiol atau etinilestradiol dapat ringan, seperti sakit kepala, mual, dan muntah. Namun, ethinylestradiol jangka panjang dapat menyebabkan kanker endometrium yang berpotensi fatal. Penggunaan ethinylestradiol bersamaan dengan antibiotik, antikonvulsan, atau substansi yang menghambat sitokrom P450 3A4 isoenzim dapat mempengaruhi konsentrasi ethinylestradiol dalam darah.[5,6]

Efek Samping

Beberapa efek samping pemakaian ethinylestradiol adalah tromboembolisme, hipertensi, depresi, jaundice kolestatik, edema, sakit kepala, mual dan muntah, rasa tidak nyaman pada payudara, peningkatan atau penurunan berat badan, alopesia, ginekomastia, dan impotensi. Penggunaan jangka lama ethinylestradiol dinyatakan berpotensi fatal, yaitu risiko menyebabkan kanker endometrium.[5,15]

Tromboembolisme

Kontrasepsi oral estrogen/progestogen dapat mempengaruhi proses pembekuan darah dengan cara meningkatkan fibrinogen plasma dan aktivitas faktor koagulasi, terutama faktor VII dan X. Terjadi juga penurunan inhibitor koagulasi anti thrombin III, sehingga aktivasi platelet meningkat dengan akselerasi agregasi. Keadaan ini dapat menyebabkan keadaan hiperkoagulabilitas.[5]

Berdasarkan satu studi meta-analisis didapatkan bahwa besarnya risiko tromboembolisme juga dipengaruhi oleh jenis progestan yang dikombinasi dengan estrogen. Risiko tromboembolisme akibat kombinasi ethinylestradiol dan levonorgestrel sebesar 9–10 kejadian per 10.000 wanita, di mana akan meningkat menjadi 14–20 kejadian per 10.000 wanita pada penggunaan kombinasi ethinylestradiol dengan progestan lainnya.[15]

Hipertensi

Paparan estrogen dalam jangka waktu lama dapat menghasilkan superoksida dalam jumlah berlebih, dan dapat menyebabkan stress pada tubuh. Tingginya kadar superoksida ini terjadi pada bagian otak, yaitu rostral ventrolateral medulla, yang memiliki fungsi penting dalam regulasi tekanan darah. Sehingga paparan estrogen lama dapat menyebabkan hipertensi.

Mekanisme lain yang diduga berperan adalah ethinylestradiol memicu produksi hepatik angiotensin, yang dapat menyebabkan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosterone, sehingga meningkatkan tekanan darah. Pada wanita dengan tekanan darah normal, penggunaan kontrasepsi oral dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 2–3 mmHg, dan tidak perlu pemberian obat antihipertensi.

Namun, penggunaannya pada wanita dengan tekanan darah tinggi perlu dihindari karena tingginya risiko perburukan penyakit.[16,17]

Depresi

Hingga saat ini, efek kontrasepsi oral pada kejadian depresi masih kontroversial. Apakah dapat memperburuk gejala depresi, atau dapat memiliki efek terapeutik pada beberapa gangguan depresi.

Pada satu laporan kasus, didapatkan bahwa penggunaan kontrasepsi oral kombinasi, 30 μg ethinylestradioI dan 2 mg chlormadinone asetat, setelah 17 hari dapat menyebabkan relapse depresi pada pasien dengan gangguan depresi mayor, dan gejala ini menghilang setelah 2 hari pemberhentian obat tersebut.[18]

Jaundice Kolestatik

Efek ethinylestradiol dalam menyebabkan jaundice kolestatik, terutama karena metabolit estrogen endogen berupa estradiol 17β-glukuronida. Metabolit ini dapat menyebabkan penurunan aliran empedu dengan cara menghambat transportasi garam empedu dari hepatosit ke kanalikuli bilier, yang berisiko menyebabkan kolestasis.[19,20]

Kanker Endometrium

Pada sebuah studi review, didapatkan kesimpulan bahwa penggunaan estrogen tunggal (tanpa kombinasi) pada dosis berapa pun, dan dalam waktu terapi 1-3 tahun, dapat meningkatkan risiko hiperplasia endometrium sebagai prekursor kanker endometrium.

Hal ini didukung oleh International Agency for Research on Cancer (IARC)-WHO, di mana risiko kanker endometrium dapat terjadi pada wanita dengan terapi hormon estrogen. Risiko ini semakin meningkat bila durasi pemakaian semakin lama, dan tetap tinggi hingga 10 tahun sejak pemberhentian terapi. Oleh karena itu, penggunaan terapi hormonal pada wanita dengan uterus intak disarankan menggunakan kombinasi estrogen dan progesteron untuk mengurangi hiperplasia endometrium.[21,22]

Interaksi Obat

Penggunaan ethinylestradiol bersamaan dengan obat lainnya dapat menyebabkan perubahan konsentrasi obat dalam serum. Interaksi fatal bila ethinylestradiol digunakan bersamaan dengan antibiotik ampisilin, tetrasiklin, sulfonamida, atau kloramfenikol, yang dapat menyebabkan perdarahan intermenstrual dan kegagalan kontrasepsi.

Menurunkan Konsentrasi Ethinylestradiol dalam Serum

Konsentrasi ethinylestradiol dalam serum dapat menurun bila diminum bersama beberapa antibiotik, seperti ampisilin, penisilin, kotrimoksazol, rifabutin, rifampicin, kloramfenikol, metronidazole, neomisin, nitrofurantoin, sulfonamida, tetrasiklin, dan troleandomycin.[3,11]

Terdapat beberapa mekanisme yang diduga menyebabkan interaksi ini, antara lain karena terganggunya sirkulasi enterohepatik, peningkatan metabolisme progestin, atau terinduksinya enzim mikrosomal hepatik.[3,11]

Penggunaan ethinylestradiol dengan obat antikonvulsan, seperti carbamazepine, ethosuximide, felbamate, lamotrigine, oxcarbazepine, fenobarbital, fenitoin, primidone, dan topiramate. Interaksi antara obat dapat menurunkan kadar ethinylestradiol dalam serum dengan cara menginduksi enzim mikrosom hepatik, metabolisme estrogen yang cepat, dan meningkatkan ikatan progestin dan etinil estradiol.[3,11]

Obat-obatan lainnya adalah antifungal (griseofulvin), sedatif dan hipnotik (benzodiazepin, barbiturat, glutethimide, meprobamate, kloral hidrat), klofibrat, ritonavir, dan nevirapine.[3,11]

Meningkatkan Konsentrasi Ethinylestradiol dalam Serum

Konsentrasi ethinylestradiol dalam serum akan meningkat bila diberikan bersama obat atorvastatin, vitamin C, dan parasetamol. Selain itu juga dengan substansi yang menghambat sitokrom P450 3A4 isoenzim, seperti indinavir, fluconazole, dan troleandomisin.[3,11]

Meningkatkan atau Menurunkan Konsentrasi Obat Lain dalam Serum

Ethinylestradiol dapat mengganggu metabolisme obat lain bila digunakan secara bersamaan, dengan cara menginduksi konjugasi hepatik terutama glukuronidasi. Konsentrasi obat siklosporin, teofilin, hidrokortison dan prednison, dalam serum dapat meningkat. Sedangkan konsentrasi obat lamotrigine dapat menurun bila digunakan bersamaan dengan ethinylestradiol.[3,11]

Efek Interaksi Lain

Penggunaan etinil estradiol bersamaan dengan flunarizine dapat menyebabkan galaktorea. Penggunaan bersamaan dengan regimen obat kombinasi seperti ombitasvir, parotaprevir, ritonavir, dan dasabuvir dengan atau tanpa ribavirin, dapat meningkatkan risiko elevasi serum glutamic-pyruvic transaminase/SGPT. Sedangkan penggunaan bersamaan dengan dicoumarol dapat mengganggu efek antikoagulan.[3,11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

3. MIMS. Ethinylestradiol. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ethinylestradiol?mtype=generic
5. Bonnar J, Coagulation effect of oral contraception. Am J Obstet Gynecol. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2960241/
6. Rodrigues AD. Drug Interactions Involving 17α-Ethinylestradiol: Considerations Beyond Cytochrome P450 3A Induction and Inhibition. Clin Pharmacol Ther. 2022 Jun;111(6):1212-1221. doi: 10.1002/cpt.2383. Epub 2021 Aug 24. PMID: 34342002.
11. Alesse (Levonogestrel and ethyinl estradiol). Pfizer. 2018. https://www.pfizer.ca/sites/default/files/201812/Alesse_PM_E_219900_03_December_2018.pdf
15. Dragoman MV, Tepper NK, et al. A systematic review and meta-analysis of venous thrombosis risk among users of combined oral contraception. International Journal of Gynecology & Obstetrics. 2018;141(3).
16. Subramanian M, Balasubramanian P, et al. Chronic estradiol 17-b exposure increases superoxide production in the rostral ventrolateral medulla (RVLM) and causes hypertension : reversed by resveratrol. American Journal of Physiology- Regulatory, Integrative, and Comparative Physiology.2011.
17. Brito BM, et al. Hormonal Contraception and Cardiovascular System. Arq Bras Cardiol. 2011;96(4).
18. Gahr M, Freudemann RW, et al.Case Report : Rapid relapse in depression following initialization of oral contraception with ethinyl estradiol and chlormadinone acetate. Gen Hosp Psychiatry. 2013. http://dx.doi.org/10.1016/j.genhosppsych.2013.10.014
19. El-naa MM, Salahuddin A. Protective effect of thymoquinone against ethinylestradiol and chlorpromazine-induced intrahepatic cholestasis in rats. Egypt J Biomed Sci.2014:45
20. Chen JZ, Zhao KN. Estrogen-Induced Cholestasis : Pathogenesis and Therapeutic Implication. 2013. Hepato-gastroenterology.2013:60(126).
21. Furness S, Roberts H, et al. Hormone therapy in postmenopausal women and risk of endometrial hyperplasia. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2012;9. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22895916
22. International Agency for Research on Cancer (IARC) - WHO. Estrogen- Only Menopausal Therapy. 2018. https://monographs.iarc.fr/wp-content/uploads/2018/06/mono100A-17.pdf

Indikasi dan Dosis Ethinylestradiol
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Risiko Terapi Hormonal Jangka Panjang untuk Menopause
    Risiko Terapi Hormonal Jangka Panjang untuk Menopause
  • Pemeriksaan Sebelum Peresepan Kontrasepsi Hormonal
    Pemeriksaan Sebelum Peresepan Kontrasepsi Hormonal
  • Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Pertimbangan dalam Meresepkan Kontrasepsi Oral
    Pertimbangan dalam Meresepkan Kontrasepsi Oral
  • Perbandingan Kontrasepsi Oral Kombinasi yang Berisi Drospirenone dan Etinilestradiol
    Perbandingan Kontrasepsi Oral Kombinasi yang Berisi Drospirenone dan Etinilestradiol

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Mohammad Andy Suryawijaya
Dibalas 11 April 2025, 18:33
Konsumsi primolut n saat sedang aktif kb suntik 1 bulan
Oleh: dr.Mohammad Andy Suryawijaya
2 Balasan
ALO Dokter, Dok, ingin bertanya. Ada pasien wanita rutin suntik kb 1 bulan, dan siklus haid pun masih rutin teratur. Perkiraan siklus selanjutnya ditanggal...
dr.EKA ARDIANSYAH
Dibalas 10 April 2025, 08:18
Sakit kepala apakah karena minum regimen untuk tunda haid/norethisterone
Oleh: dr.EKA ARDIANSYAH
1 Balasan
Mau tanya, ada wanita umur 50 tahun, bulan ramadhan kemarin minum regumen (noeretisteron) selama 12 hari agar bisa puasa penuh.minum regumen terakhir tgl 29...
Anonymous
Dibalas 07 April 2025, 13:28
Apakah dokter umum boleh meresepkan postinor?
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo Dokter, apakah sebagai dokter umum kita boleh meresepkan postinor di Chat Alodokter karena pasien request minta dibuatkan resep utu tebus postinor ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.