Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Ethinylestradiol
Penggunaan ethinylestradiol atau etinilestradiol pada kehamilan dimasukan ke dalam kategori X oleh FDA dan kategori B3 oleh TGA. Ethinylestradiol tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau yang berencana hamil. Penggunaan ethinylestradiol juga tidak disarankan untuk ibu menyusui, karena dapat menurunkan jumlah produksi ASI dan belum banyak data yang membahas keamanan penggunaannya.[3,8,11]
Penggunaan pada Kehamilan
Ethinylestradiol tergolong kategori X oleh Food and Drug Association (FDA), karena studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin. Obat dalam kategori ini dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.[3,11]
Berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA), ethinylestradiol tergolong kategori B3. Obat ini telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa peningkatan kejadian malformasi atau efek berbahaya lainnya pada janin manusia. Namun, pada studi hewan telah terbukti peningkatan kerusakan janin yang signifikan.[7]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Hanya sedikit informasi mengenai penggunaan ethinylestradiol tunggal pada saat menyusui. Penggunaan ethinylestradiol sebanyak 30 μg/hari atau lebih, diketahui dapat menurunkan jumlah produksi ASI.
Besarnya efek pada laktasi bergantung pada dosis dan waktu pemberian pada saat melahirkan, tetapi tidak ada data akurat yang membahas hal ini.[8,11]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini