Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Ethinylestradiol general_alomedika 2023-02-27T14:00:33+07:00 2023-02-27T14:00:33+07:00
Ethinylestradiol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Peringatan
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Ethinylestradiol

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Farmakologi ethinylestradiol atau etinilestradiol sebagai kontrasepsi bekerja dengan cara memodulasi sekresi luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) yang berasal dari pituitari, melalui mekanisme umpan balik negatif.[2,3]

Farmakodinamik

Ethinylestradiol akan berdifusi menuju sel target di saluran reproduksi wanita, kelenjar payudara, hipotalamus, dan pituitari, kemudian berikatan dengan reseptor estrogen. Efek farmakodinamik ethinylestradiol adalah memodulasi sekresi luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) sehingga mencegah ovulasi. Estrogen juga akan meningkatkan sintesis sex hormone binding globulin (SHBG), thyroid binding globulin (TBG), dan protein serum lainnya.[2,3]

Efek pada Lipid

Ethinylestradiol dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar LDL. Penurunan kadar LDL dalam darah disebabkan peningkatan katabolisme LDL. Ethinylestradiol juga dapat meningkatkan kadar trigliserida melalui peningkatan sekresi hepatik lipoprotein kaya.[2,9]

Efek pada Karbohidrat

Kadar estrogen yang tinggi dalam kontrasepsi kombinasi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan insulin bersamaan dengan gangguan toleransi glukosa, sehingga penggunaan estrogen dalam kandungan tinggi sudah ditinggalkan. Namun, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa ethinylestradiol, terutama dalam dosis rendah, tidak terbukti dapat menyebabkan diabetes mellitus.[2,9]

Terapi Paliatif Kanker Payudara

Ethinylestradiol dalam dosis tinggi dapat berperan dalam tata laksana paliatif kanker payudara, dengan cara mensupresi pertumbuhan sel kanker payudara melalui mekanisme yang belum diketahui.[2,3]

Iwase et al tahun 2015 meneliti 18 pasien kanker payudara berusia >63 tahun (pasca menopause). Penelitian ini mendapatkan bahwa 56% pasien kanker payudara rekurens atau stadium lanjut yang mendapatkan 3 mg ethinylestradiol mengalami manfaat secara klinis.[4]

Farmakokinetik

Farmakokinetik ethinylestradiol dalam tubuh diabsorbsi dalam saluran pencernaan dan liver, kemudian didistribusikan terutama pada organ yang responsif terhadap hormon seks dan mengalami hidroksilasi. Ethinylestradiol dieliminasi di dalam urin dan empedu.[9]

Absorbsi

Absorbsi ethinylestradiol dalam dosis terapeutik terjadi secara cepat setelah diberikan secara oral. Ethinylestradiol diabsorpsi di saluran pencernaan, tetapi sebelumnya akan mengalami metabolisme pertama di mukosa saluran pencernaan dan liver.

Bioavailabilitas ethinylestradiol bervariasi di antara individu, berkisar antara 20–65%, dengan rata-rata sebesar 45%. Setelah pemberian 30 mcg ethinylestradiol, kadar puncak ethinylestradiol dalam plasma sebesar 90–130 pg/mL tercapai dalam waktu 1-2 jam. Kadar puncak kedua diperoleh setelah 10–14 jam kemudian.[9]

Distribusi

Distribusi ethinylestradiol adalah ke seluruh tubuh, terutama pada  target organ yang responsif terhadap hormon seks. Ethinylestradiol yang bersirkulasi dalam tubuh terutama berikatan dengan albumin dan tidak berikatan dengan sex hormone binding globulin (SHBG).[9]

Metabolisme

Jalur metabolisme utama ethinylestradiol adalah hidroksilasi-2. Proses ini terutama dikatalisis oleh sitokrom hepatik P450 3A4 atau CYP3A4. Hidroksilasi ethinylestradiol pada karbon 4,6 dan 16β diketahui berperan dalam metabolisme ethinylestradiol, namun hanya berkontribusi kecil. Ethinylestradiol dan hasil metabolit hidroksilasi selanjutnya mengalami konjugasi di hepar.

Ethinylestradiol terkonjugasi sebagian dengan glukuronida, terdiri dari EE-3-glukuronida dan EE-17-glukuronida, yang bersifat inaktif dan dikeluarkan oleh renal. Bentuk konjugasi lainnya yaitu EE-3-sulfat dan EE-17-sulfat bersirkulasi dalam konsentrasi 10 kali lipat lebih besar dari ethinylestradiol itu sendiri.

Selama resirkulasi enterohepatik, ethinylestradiol yang berkonjugasi mengalami dekonjugasi, dimana 12% pada EE-17 sulfat dan 20% pada EE-3 sulfat.[9]

Eliminasi

Eliminasi ethinylestradiol sebanyak kurang lebih 62% melalui feses dan 38% sisanya melalui urin. Sekitar 9% ethinylestradiol yang diberikan secara oral, dikeluarkan dalam feses dalam bentuk yang belum mengalami transformasi, sedangkan ekskresi ethinylestradiol dalam bentuk terkonjugasi terutama dalam bentuk glukoronida dan sulfat.

Sekitar 6% ethinylestradiol dalam urin diekskresikan dalam bentuk yang belum mengalami transformasi, dan sisanya sebagian besar diekskresikan dalam bentuk metabolit Ethinylestradiol terkonjugasi, yaitu 80% dalam bentuk glukuronida (3-glukuronida; 17-glukuronida; 3,17-diglukuronida) dan sisanya sekitar 8–10% dalam bentuk sulfat.[9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. PubChem. Ethinyl estradiol. U.S National Library of Medicine. 2023. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ethinyl-estradiol
3. MIMS. Ethinylestradiol. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ethinylestradiol?mtype=generic
4. Iwase H, Yamamoto Y, et al. Ethinylestradiol is beneficial for postmenopausal patients with heavily pre-treated metastatic breast cancer after prior aromatase inhibitor treatment: a prospective study. Br J Cancer. 2013 Sep 17;109(6):1537-42. doi: 10.1038/bjc.2013.520. Epub 2013 Sep 3. PMID: 24002591; PMCID: PMC3777011.
9. Stanczyk FZ, Archer DF, et al. Ethinyl estradiol and 17β-estradiol in combined oral contraceptives: pharmacokinetics, pharmacodynamics and risk assessment. Contraception. 2013:706-727.

Pendahuluan Ethinylestradiol
Formulasi Ethinylestradiol

Artikel Terkait

  • Risiko Terapi Hormonal Jangka Panjang untuk Menopause
    Risiko Terapi Hormonal Jangka Panjang untuk Menopause
  • Pemeriksaan Sebelum Peresepan Kontrasepsi Hormonal
    Pemeriksaan Sebelum Peresepan Kontrasepsi Hormonal
  • Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Pertimbangan dalam Meresepkan Kontrasepsi Oral
    Pertimbangan dalam Meresepkan Kontrasepsi Oral
  • Perbandingan Kontrasepsi Oral Kombinasi yang Berisi Drospirenone dan Etinilestradiol
    Perbandingan Kontrasepsi Oral Kombinasi yang Berisi Drospirenone dan Etinilestradiol

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Mohammad Andy Suryawijaya
Dibalas 11 April 2025, 18:33
Konsumsi primolut n saat sedang aktif kb suntik 1 bulan
Oleh: dr.Mohammad Andy Suryawijaya
2 Balasan
ALO Dokter, Dok, ingin bertanya. Ada pasien wanita rutin suntik kb 1 bulan, dan siklus haid pun masih rutin teratur. Perkiraan siklus selanjutnya ditanggal...
dr.EKA ARDIANSYAH
Dibalas 10 April 2025, 08:18
Sakit kepala apakah karena minum regimen untuk tunda haid/norethisterone
Oleh: dr.EKA ARDIANSYAH
1 Balasan
Mau tanya, ada wanita umur 50 tahun, bulan ramadhan kemarin minum regumen (noeretisteron) selama 12 hari agar bisa puasa penuh.minum regumen terakhir tgl 29...
Anonymous
Dibalas 07 April 2025, 13:28
Apakah dokter umum boleh meresepkan postinor?
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo Dokter, apakah sebagai dokter umum kita boleh meresepkan postinor di Chat Alodokter karena pasien request minta dibuatkan resep utu tebus postinor ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.