Efek Samping dan Interaksi Obat Vasopressin
Secara umum, akibat efek samping dan interaksi obat pada penggunaan vasopressin dan desmopressin adalah hiponatremia maupun gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lainnya. Penyesuaian waktu pemberian obat dan pembatasan asupan cairan merupakan kunci untuk menghindari hiponatremia pada penggunaan obat ini.
Efek Samping
Efek samping dari penggunaan vasopressin dan desmopressin antara lain adalah mual dan hiponatremia (apabila pada saat pemberian obat tersebut tidak disertai pembatasan asupan cairan).
Terkait vasopressin, efek samping yang frekuensi kejadiannya kurang diketahui dengan pasti namun cukup berisiko antara lain: nyeri dada, penyempitan pembuluh darah koroner, rasa ingin BAB, reaksi hipersensitivitas, iskemia miokard, pucat, iskemia perifer, tremor, dan vertigo.
Selain itu, efek samping lain yang mungkin timbul dari penggunaan desmopressin adalah reaksi alergi, gangguan emosi (khususnya pada pasien anak), retensi cairan, mimisan, sakit kepala, muntah, dan nyeri perut.
Pada kondisi yang berat, hiponatremia dapat menyebabkan kejang. Risiko ini dapat ditekan dengan menjaga dosis obat yang dikonsumsi serta mencegah penggunaan obat lain yang dapat berisiko meningkatkan sekresi vasopressin (misalnya, antidepresan trisiklik, inhibitor serotonin selektif, klorpromazin, NSAID, lamotrigin, dan karbamazepin).
Interaksi Obat
Interaksi obat yang melibatkan desmopressin biasanya terbatas pada obat-obat yang memiliki efek retensi cairan dan meningkatkan risiko hiponatremia akibat desmopressin, seperti NSAID, diuretik golongan thiazid, citalopram, fluoxetine, loperamide, dan spironolakton.
Guna mengurangi risiko tersebut, penentuan prioritas pengobatan atau penyesuaian waktu konsumsi obat memegang peran penting dalam mencegah efek samping hiponatremia.