Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Vasopressin general_alomedika 2023-03-08T08:15:58+07:00 2023-03-08T08:15:58+07:00
Vasopressin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Vasopressin

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Properti farmakologi vasopressin ditentukan dari efeknya terhadap masing-masing reseptor vasopressin (V1a, V1b dan V2).

Farmakodinamik

Dari aspek farmakodinamik, efek vasopressin terhadap tubuh diperantarai oleh interaksi antara senyawa vasopressin maupun analognya (desmopressin, terlipresin) terhadap ketiga reseptor vasopressin (V1a, V1b dan V2). Reseptor V1a merupakan reseptor yang jenisnya paling terdistribusi luas, antara lain ditemukan di otot polos vaskuler, kelenjar adrenal, miometrium, kandung kemih, jaringan lemak, sel hati, platelet, sel medula ginjal, vasa rekta, hingga struktur susunan saraf pusat. Reseptor V1b memiliki penyebaran yang lebih sedikit dan ditemukan di hipofisis anterior, pankreas, dan medula adrenal. Reseptor V2 terutama terdapat di sel prinsipal di duktus kolektivus ginjal, ansa Henle segmen tebal, dan sel endotel vaskuler.

Vasopressin berikatan dengan reseptor V1 dengan mengaktifkan jaras Gq-PLC-IP3 sehingga terjadi perpindahan kalsium intraseluler dan aktivasi protein kinase C, yang menimbulkan beragam efek fisiologis berupa vasokonstriksi, glikogenolisis, agregasi trombosit, dan pelepasan ACTH. Sementara itu, kompleks vasopressin-reseptor V2 pada membran basolateral sel prinsipal ginjal menyebabkan stimulasi adenili siklase. Kaskade kimiawi ini menimbulkan efek berupa peningkatan pergerakan vesikel yang mengandung kanal air (aquaporin 2) ke bagian apikal sel prinsipal serta penurunan endositosis aquaporin 2. Fenomena tersebut mengakibatkan peningkatan permeabilitas segmen apikal membran duktus kolektivus terhadap air.

Selain meningkatkan permeabilitas air di duktus kolektivus, respons fisiologis dari aktivitas vasopressin di reseptor V2 mencakup:

  • Peningkatan permeabilitas urea di medula dalam duktus kolektivus
  • Peningkatan transpor natrium di ansa Henle segmen tebal dan duktus kolektivus

Beragam aktivitas vasopressin di reseptor V2 tersebut menimbulkan efek total berupa peningkatan reabsorpsi air di ginjal.[6-8]

Farmakokinetik

Karakteristik vasopressin ditinjau dari segi farmakokinetik obat ini antara lain sifatnya yang cepat diubah menjadi metabolit inaktif oleh enzim vasopressinase dan perubahan signifikan bersihan metabolit pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

Absorpsi

Sebelum diabsorpsi, vasopressin dan desmopressin dengan cepat dipecah oleh tripsin ketika diberikan secara oral. Selain itu, pada berbagai jaringan di ginjal dan hati, vasopressin dan analognya mudah diubah menjadi bentuk inaktif oleh peptidase sehingga mengakibatkan waktu paruh plasmanya sangat pendek (10-35 menit). Hanya 0,15-3% dari desmopressin yang dikonsumsi secara oral dan intranasal yang diserap oleh tubuh.[9]

Distribusi

Studi tentang distribusi vasopressin memiliki keterbatasan teknis mengingat belum cukupnya metode untuk mengenali interaksi antara senyawa vasopressin terhadap situs ikatannya. Sebuah studi in vitro dengan teknik otoradiografi terhadap reseptor V1 dan V2 menunjukkan bahwa tidak terlihat ikatan antara desmopressin terhadap reseptor tersebut di hati, otak, saraf spinal maupun endotel sebagaimana diduga sebelumnya.[10]

Metabolisme

Vasopressin dengan cepat mengalami metabolisme oleh enzim peptidase dan vasopressinase di hati dan ginjal[1]. Di sisi lain, studi in vitro menunjukkan bahwa desmopressin tidak mengalami metabolisme di jaringan ginjal, melainkan hanya di jaringan hati sebelum akhirnya diekskresikan melalui empedu[11].

Eliminasi

Studi tentang vasopressin belum menemukan data yang akurat mengenai proporsi obat yang diekskresikan di ginjal maupun hati mengingat dosis yang diberikan dalam penelitian dianggap kurang untuk menghasilkan jumlah senyawa metabolit yang dapat dideteksi melalui jalur eliminasi. Namun, ekskresi desmopressin melalui urin mencapai 47% pada orang sehat sedangkan ekskresi ini menurun sampai 21% pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal berat. Dengan demikian, prinsip kehati-hatian tetap perlu digunakan pada penggunaan desmopressin terhadap kelompok pasien dengan gangguan fungsi ginjal.[11]

Referensi

1. Kam PCA, Williams S, Yoong FFY. Vasopressin and terlipressin: Pharmacology and its clinical relevance. Vol. 59, Anaesthesia. 2004. p. 993–1001.

6. Holmes CL, Landry DW, Granton JT. Science Review: Vasopressin and the cardiovascular system part 2 - clinical physiology. Crit Care [Internet]. 2004;8(1):15–23. Available from: http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=420051&tool=pmcentrez&rendertype=abstract

7. Oh Y. Vasopressin and vasopressin receptor antagonists in heart failure. Electrolyte Blood Press. 2008;6:51–5.

8. Rotondo F, Butz H, Syro L V, Yousef GM, Di A, Lina I, et al. Arginine vasopressin ( AVP ): a review of its historical perspectives , current research and multifunctional role in the hypothalamo- hypophysial system. Pituitary. 2016;

9. Sharman A, Low J. Vasopressin and its role in critical care. Contin Educ Anaesthesia, Crit Care Pain [Internet]. 2008;8(4):134–7. Available from: https://academic.oup.com/bjaed/article-lookup/doi/10.1093/bjaceaccp/mkn021

10. Holmes C, Landry D, Granton J. Science Review: Vasopressin and the cardiovascular system part 1 – receptor physiology. Crit Care [Internet]. 2003;7(6):427. Available from: http://ccforum.biomedcentral.com/articles/10.1186/cc2337

11. Agers?? H, Larsen LS, Riis A, L??vgren U, Karlsson MO, Senderovitz T. Pharmacokinetics and renal excretion of desmopressin after intravenous administration to healthy subjects and renally impaired patients. Br J Clin Pharmacol. 2004;58(4):352–8.

Pendahuluan Vasopressin
Formulasi Vasopressin

Artikel Terkait

  • Milrinone VS Dobutamin dalam Tata Laksana Syok Kardiogenik – Telaah Jurnal Alomedika
    Milrinone VS Dobutamin dalam Tata Laksana Syok Kardiogenik – Telaah Jurnal Alomedika
  • Red Flag Pingsan
    Red Flag Pingsan
  • Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
    Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Juni 2021, 11:35
Pasien dengan syok kardiogenik tatalaksana apa yang dapat diberikan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter izin kemarin saya mendapatkan pasien syok dok nadi tidak teraba , sesak 40, kaki bengkak di kedua tungkai , nyeri dada tengah lebih 10 menit....
Anonymous
Dibalas 16 Maret 2021, 08:33
Penggunaan beta blocker pada UAP dengan multiple VES
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada, sempat ada pingsan 2x, didahului dengan mual muntahDari pemeriksaan vital sign :TD : 80/54mmhgHR : 58-70x/menit,...
dr.mitras citradam labiro
Dibalas 23 September 2019, 22:26
Apakah loading cairan dapat dilakukan pada pasien CHF dengan komplikasi syok?
Oleh: dr.mitras citradam labiro
9 Balasan
Permisi aloMedika! Pasien laki2 usia 65 th dgn Keluhan Sesak, Batuk, lemah seluruh tubuh.Tekanan darah: 80/60, Nadi 112x/m, pernapasan: 30x/m, S:...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.