Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Atenolol
Atenolol masuk dalam kategori D oleh Food and Drugs Administration untuk kehamilan, sehingga penggunaannya hanya diperbolehkan bila besarnya manfaat melebihi risiko bahaya pada janin. Pada ibu menyusui, atenolol dapat terekskresi pada air susu ibu, sehingga penggunaannya harus dengan berhati-hati.
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan Food and Drugs Administration (FDA), atenolol masuk ke dalam kategori D. Artinya, terdapat bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.[15]
Berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA), atenolol termasuk ke dalam kategori C, yang berarti obat diduga menyebabkan efek membahayakan pada janin manusia atau neonatus, tetapi tidak mengakibatkan malformasi. Efek membahayakan yang timbul mungkin bersifat reversible.[16]
Pemberian atenolol yang dimulai pada trimester 2 diduga mengakibatkan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Atenolol dapat menembus plasenta, dan berpotensi menyebabkan intrauterine growth restriction (IUGR) dan persalinan prematur.[6,15,17]
Pemakaian atenolol sebaiknya hanya dilakukan apabila besarnya manfaat melebihi risiko pada janin. Selain itu, jika terjadi kehamilan saat menggunakan atenolol, dokter sebaiknya menjelaskan bahaya yang mungkin terjadi pada janin akibat atenolol.[10,15]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Penggunaan atenolol pada ibu menyusui perlu dilakukan secara berhati-hati. Atenolol dapat terekskresi pada air susu ibu (ASI) dengan rasio 1,5–6,8 jika dibandingkan dengan konsentrasi di plasma.
Neonatus yang lahir dari ibu yang mengonsumsi atenolol selama melahirkan atau saat menyusui berisiko mengalami hipoglikemia dan bradikardia. Bayi yang lebih berisiko mengalami efek samping, antara lain bayi prematur, menderita gangguan fungsi ginjal, dan dosis atenolol maternal yang tinggi. Dosis atenolol yang lebih besar berpotensi terakumulasi dalam ASI.[6,15]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra