Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Atenolol general_alomedika 2022-10-21T13:54:52+07:00 2022-10-21T13:54:52+07:00
Atenolol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Atenolol

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Indikasi pemberian atenolol pada pasien angina pektoris, infark miokard, dan hipertensi. Dosis atenolol per oral umumnya diberikan 1–2 kali sehari. Penyesuaian dosis diperlukan bagi pasien geriatri atau pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

Angina Pektoris

Atenolol diberikan sebagai manajemen jangka panjang pasien dengan angina pektoris akibat aterosklerosis koroner. Dosis yang diberikan adalah 50 mg/hari. Setelah konsumsi selama 1 minggu, dosis dapat ditingkatkan 100 mg/hari. Beberapa pasien membutuhkan dosis yang lebih besar, yaitu 200 mg/hari.[1,5]

Post Infark Miokard Akut

Atenolol diberikan pada pasien infark miokard akut dengan hemodinamik yang stabil. Hal ini bertujuan untuk mengurangi mortalitas kardiovaskular. Dosis yang diberikan adalah 100 mg per oral sekali sehari atau 50 mg dua kali sehari dan diberikan selama 6-9 hari, setelah terjadi infark miokard.[1,5]

Hipertensi

Atenolol diindikasikan dalam manajemen hipertensi. Atenolol dapat digunakan secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat antihipertensi lainnya, misalnya hydrochlorothiazide.

Bagi pasien dewasa, atenolol oral diberikan dengan dosis inisial 25–50 mg, 1 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan sampai dengan 100 mg/hari. Efek hipotensi mungkin baru dapat terlihat dalam 1–2 minggu. Bagi pasien geriatri atau pasien gangguan ginjal dengan klirens kreatinin dibawah 15 mL/menit, gunakan dosis atenolol sebesar 25 mg, 1 kali sehari.[1,2,5]

Untuk pasien anak, dosis atenolol adalah 0,5–1 mg/kg/hari, diberikan dalam dosis tunggal atau sebanyak 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 mg/kg bila dibutuhkan. Dosis maksimal adalah 100 mg/hari.[1,5]

Bukti Klinis Atenolol dalam Tata Laksana Hipertensi

Berdasarkan bukti klinis, atenolol sebaiknya tidak dijadikan sebagai obat pilihan utama dalam manajemen hipertensi, terutama pada pasien >65 tahun. Metaanalisis tahun 2017 oleh Vogele, et al. menilai efektivitas dan keamanan beta blocker pada manajemen hipertensi pada pasien geriatri. Studi mendapatkan tidak ada perbedaan penurunan angka komplikasi pada grup atenolol dibandingkan dengan plasebo.[12]

Selain itu, metaanalisis oleh Cochrane pada tahun 2017 mendapatkan adanya kejadian stroke yang lebih tinggi pada grup beta-blocker, termasuk atenolol, dibanding grup antihipertensi lain. Mortalitas juga tidak ditemukan berbeda antara grup beta-blocker dan plasebo. Oleh karena itu, penggunaan beta blocker, seperti atenolol atau bisoprolol, tidak lagi menjadi pilihan utama dalam manajemen hipertensi.[13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. ASHP. Atenolol. Drugs.com. 2021 https://www.drugs.com/monograph/atenolol.html
2. Rehman B, Sanchez DP, Shah S. Atenolol. StatPearls Publishing. 2021 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539844/
5. Medscape. Atenolol (Rx). 2022 https://reference.medscape.com/drug/tenormin-atenolol-342356#0
12. Vogele A, Johansson T, Guiteras AR, Reeves D, Rieckert A, Schlender L, et al. effectiveness and safety of beta blockers in the management of hypertension in older adults: a systematic review to help reduce inappropriate prescribing. BMC Geriatr. 2017;17(1):224.
13. Wiysonge CS, Bradley HA, Volmink J, Mayosi BM, Opie LH. Beta-blockers for hypertension. Cochrane Systematic Review. 2017. https://doi.org/10.1002/14651858.CD002003.pub5

Formulasi Atenolol
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Coronary Computed Tomography Angiography untuk Nyeri Dada
    Pemeriksaan Coronary Computed Tomography Angiography untuk Nyeri Dada
  • Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
    Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
  • Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
    Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
  • Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
    Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
  • 5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler
    5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 April 2025, 17:07
Bagaimana terapi pasien UAP di klinik yang ditegakkan berdasarkan hasil EKG saja?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter. Pasien dgn keluhan nyeri dada hilang timbul, di ulu hati, terkadang muncul saat istirahat terkadang saat tidur. Pasien pernah EKG dan dicurigai...
Anonymous
Dibalas 26 September 2024, 08:39
Terapi pada nyeri dada yang menembus punggung dan memberat saat aktivitas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Nyeri dada sampai tembus punggung, memberat saat aktivitas, membaik saat istirahat, kadang berdebar2. Namun tidak tersedia ekg. Tx awal apa ya dok yg bisa...
Anonymous
Dibalas 02 Mei 2024, 15:37
T inverted tanpa keluhan nyeri khas angina
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin tanya dok.Pada pasien dengan T inverted luas (II, III, aVF, V2-V6) namun tidak ada keluhan nyeri dada khas angina dan tensi dalam batas normal apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.