Efek Samping dan Interaksi Obat Atenolol
Efek samping atenolol yang sering terjadi antara lain, hipotensi, bradikardia, diare, gagal jantung, dan muntah. Interaksi obat antara atenolol dengan diltiazem, digoksin, atau verapamil meningkatkan risiko timbulnya efek samping bradiaritmia berat.
Efek Samping
Sebagian besar efek samping atenolol bersifat ringan dan transien. Atenolol dapat berefek pada beberapa sistem tubuh, yaitu:
Efek Samping Kardiovaskular
Atenolol dapat menyebabkan terjadinya bradikardia, ekstremitas dingin, dan hipotensi postural. Apabila pasien mengalami keluhan kaki atau jari tangan dingin, denyut jantung melambat, dan keringat dingin sebaiknya segera menemui dokter.[1,5]
Efek Samping Sistem Saraf Pusat atau Neuromuskular
Efek samping pada sistem saraf pusat cukup jarang dialami akibat atenolol, hanya sekitar 1-2% pasien yang mungkin dapat mengalami keluhan tersebut. Beberapa efek samping saraf, antara lain vertigo, kelelahan, letargi, sefalgia, dizziness. Bila terjadi, sebaiknya berbaring dan duduk untuk beberapa waktu sebelum pasien berdiri. Biasanya, keluhan akan membaik dalam 1–2 minggu penggunaan obat atenolol.[1,3]
Efek Samping Gastrointestinal
Keluhan gastrointestinal yang mungkin muncul adalah mulut kering, nausea dan diare.[1,3,4]
Efek Samping Respirasi
Efek samping pada sistem respirasi berupa dyspnea. Namun, keluhan ini relatif jarang dilaporkan.[1]
Interaksi Obat
Interaksi obat propranolol adalah sebagai berikut:
Efek Aditif
Efek aditif dapat terjadi apabila atenolol diberikan dengan obat yang mendeplesi simpanan katekolamin, seperti reserpine, penghambat kanal kalsium, misalnya diltiazem dan verapamil, serta amiodarone. Pasien yang diberikan obat atenolol dan obat-obat tersebut bersamaan harus dipantau secara ketat akan tanda-tanda hipotensi, bradikardia, vertigo, sinkop, atau hipotensi postural.[1,6]
Menurunkan Efektivitas Obat
Penggunaan obat-obatan penghambat sintesis prostaglandin, seperti indomethacin, dapat menurunkan efek hipotensif dari atenolol. Hal ini disebabkan oleh karena adanya retensi cairan dan natrium akibat penggunaan indomethacin.[1,6]
Penggunaan atenolol bersamaan dengan aspirin juga dapat menghambat sintesis prostaglandin, sehingga menurunkan efek antihipertensi dari atenolol. Namun, beberapa studi menyatakan bahwa tidak ada interaksi klinis antara aspirin dan atenolol pada kasus infark miokard akut. Kombinasi atenolol dengan obat-obat agen hipoglikemik oral, misalnya metformin, atau insulin dapat mengganggu kontrol gula darah.[1,5,14]
Meningkatkan Risiko Efek Samping
Penggunaan atenolol bersamaan dengan disopyramide, diltiazem, verapamil, atau digoksin dapat meningkatkan risiko efek samping bradiaritmia berat. Kombinasi atenolol dan diltiazem/verapamil dilaporkan dapat menyebabkan terjadinya efek inotropik negatif sehingga dapat terjadi sinus bradikardia atau blok atrioventrikular (AV). Pemberian obat-obatan ini harus dilakukan pemantauan terhadap irama dan kontraktilitas jantung.[4,6]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra