Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Minoxidil
Penggunaan minoxidil pada kehamilan berdasarkan klasifikasi FDA masuk pada kategori C. Penggunaan minoxidil sebaiknya dihindari pada ibu menyusui.[3,18]
Kehamilan
Minoxidil termasuk dalam kategori C pada klasifikasi FDA. Belum terdapat studi pada manusia yang adekuat untuk mengetahui pengaruh obat pada fetus, namun pada studi reproduksi hewan menunjukkan adanya efek samping meliputi berkurangnya kemampuan untuk mengandung dan membahayakan keselamatan janin.[3,8]
Pada ibu hamil yang mendapatkan minoxidil dengan dosis 10 mg selama kehamilan, ditemukan adanya gambaran wajah dismorfik dan hipertrikosis pada bayi yang dilahirkan.[8]
Mengingat efek samping minoxidil yang dapat menyebabkan hirsutism pada wanita, maka penggunaannya perlu dipertimbangkan. Karena resiko efek samping melebihi manfaat pemberiannya, sebaiknya minoxidil tidak diberikan pada ibu hamil.[3,8]
Menyusui
Minoxidil yang diberikan oral akan diekskresikan pada ASI, sedangkan belum diketahui apakah pemberian topikal dapat diekskresikan di ASI. Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP) minoxidil secara umum kompatibel dengan ibu menyusui.[3]
Setelah pemberian minoxidil peroral 5 mg dua kali perhari selama dua bulan pada ibu menyusui, tidak dijumpai adanya efek samping pada bayi.[20]
Studi lain pada seorang bayi yang lahir preterm muncul hipertrikosis setelah ibu menggunakan minoxidil topikal 5% dua kali perhari. Minoxidil topikal dianggap memiliki risiko rendah bagi bayi lahir cukup bulan, namun lebih baik dihindari pada neonatus atau bayi preterm.[20]