Efek Samping dan Interaksi Obat Milrinone
Efek samping milrinone yang paling sering terjadi adalah aritmia ventrikular. Obat ini juga mungkin menyebabkan aritmia supraventrikular, hipotensi, dan angina. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan milrinone bersama furosemide dan antihipertensi yang lain.[2,10]
Efek Samping
Efek samping milrinone paling umum terjadi pada sistem kardiovaskular, yakni berupa aritmia ventrikular. Selain itu, milrinone bisa menyebabkan supraventricular tachycardia, hipotensi, dan angina. Aritmia yang fatal jarang terjadi dan biasanya dikaitkan dengan kondisi medis sebelumnya, seperti hipokalemia atau riwayat aritmia.[2,9,10]
Efek samping pada sistem lain sangat jarang terjadi (<1%), yaitu sebagai berikut:
- Saraf: nyeri kepala ringan hingga berat
- Hematologi dan imunologi: trombositopenia, reaksi anafilaksis
- Metabolik: hipokalemia
- Respirasi: bronkospasme
- Hepatobilier: peningkatan enzim hepar
- Integumen: ruam, reaksi pada area injeksi seperti eritema atau indurasi[2,9,10]
Interaksi Obat
Milrinone yang diberikan satu jalur intravena dengan furosemide dapat menyebabkan presipitasi. Selain itu, pemberian milrinone bersama anagrelide akan menambahkan efek inotropik karena keduanya memiliki farmakodinamik yang serupa.[2,10]
Milrinone memiliki efek inotropik yang menguntungkan pada pasien yang menggunakan digitalis tanpa menyebabkan tanda-tanda toksisitas glikosida.[2,10]
Secara teori, terdapat potensi interaksi milrinone dengan calcium channel blocker. Akan tetapi, bukti interaksi klinis yang signifikan sampai saat ini belum ada. Pemberian agen antihipertensi secara bersama mungkin menyebabkan efek hipotensi tambahan.[2,10]
Milrinone tidak kompatibel dengan cairan natrium bikarbonat, sehingga penggunaan natrium bikarbonat sebagai agen dilusi untuk milrinone harus dihindari.[2,10]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur