Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Milrinone general_alomedika 2023-01-23T14:29:13+07:00 2023-01-23T14:29:13+07:00
Milrinone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Milrinone

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Farmakologi milrinone meliputi aksinya sebagai agen inotropik dan vasodilator. Obat ini berperan sebagai inhibitor phosphodiesterase III. Milrinone dapat meningkatkan fungsi sistolik dan diastolik serta menurunkan resistansi vaskular perifer, sehingga curah jantung meningkat.[1,2]

Farmakodinamik

Aksi farmakodinamik utama milrinone untuk tata laksana gagal jantung adalah inhibisi phosphodiesterase III (PDE III) yang merupakan enzim yang terlibat dalam hidrolisis cyclic adenosine monophosphate (cAMP) dan cyclic guanosine monophosphate (cGMP).[1,2]

Inhibisi hidrolisis cAMP memiliki efek pada regulasi kalsium intrasel. cAMP yang lebih banyak akan mengaktivasi protein kinase A untuk meningkatkan fosforilasi kanal kalsium, sehingga influks kalsium ke ruang intrasel dan rilis kalsium dari retikulum sarkoplasma ke ruang intrasel meningkat. Persediaan kalsium yang banyak di ruang intrasel akan meningkatkan kekuatan kontraksi miosit (efek inotropik).[1,2]

Selain itu, aktivasi protein kinase oleh cAMP juga berperan untuk memfosforilasi phospholamban, yaitu protein yang meregulasi pengambilan kalsium oleh retikulum sarkoplasma. Saat keadaan terfosforilasi, phospholamban meningkatkan pengambilan kalsium dari sitosol menuju retikulum sarkoplasma, sehingga relaksasi otot dapat terjadi dan efek lusiotropik dapat tercapai. Hal ini memperbaiki fungsi diastolik jantung.[1,2]

Inhibisi degradasi cGMP menyebabkan efek relaksasi pada otot polos arteri dan vena, sehingga terjadi vasodilatasi. Oleh karena itu, resistansi sistemik vaskular menurun dan curah jantung dapat meningkat.[1,2]

Farmakokinetik

Milrinone dapat mencapai konsentrasi plasma puncak secara cepat. Sebagian besar milrinone akan berikatan dengan protein plasma dan diekskresikan di urine.[1,2,9]

Absorpsi

Milrinone memiliki awitan 5–15 menit. Obat ini mencapai konsentrasi plasma puncak dalam 2 menit dan bertahan hingga durasi 3–5 jam.[9]

Distribusi

Milrinone berikatan dengan protein sebanyak 70%, dengan volume distribusi sekitar 0,32–0,45 L/kg.[2,4]

Metabolisme

Milrinone dimetabolisme di hati (sekitar 12%) melalui glukoronidasi yang menghasilkan metabolit milrinone O-glukoronida.[4]

Eliminasi

Sebagian besar milrinone dieliminasi di urine. Sekitar 85% diekskresikan dalam bentuk asli obat milrinone. Waktu paruhnya adalah 2,5 jam dengan clearance ginjal sekitar 0,3 mL/menit. Milrinone diekskresikan dengan cepat. Sebanyak 90% obat dapat ditemukan di urine dalam 8 jam.[1,2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Ayres JK, Maani CV. Milrinone. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532943/
2. FDA. Primacor: Milrinone Lactate Injection. 2003. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2007/019436s021s022lbl.pdf
4. MIMS. Milrinone. 2020. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/milrinone?mtype=generic
9. Medscape. Milrinone (Rx). 2020. https://reference.medscape.com/drug/milrinone-342433#10

Pendahuluan Milrinone
Formulasi Milrinone

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
    BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 07:06
Myocarditis dengan ASTO negatif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapatkan pasien anak2 usia 12 tahun datang dengan keluhan muntah2 sering setiap makan dan minum, lemas, keringat dingin. Sampao di IGD...
Anonymous
Dibalas 22 Oktober 2024, 13:26
Tatalaksana hipertensi dengan edema kedua tungkai di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, px tidak ada keluhan. Namun pada pemeriksaan kaki edema +/+. Riwayat penyakit hipertensi tidak berobat rutin, TD 150/70. Baiknya penanganan...
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 11:40
Apakah chf dan stroke tidak ada hubungannya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Pasien 62 th setelah rawat inap dan d rawat oleh 2 sp. SpJp dgn dx chf dan spN dgn dx stroke.. kmdian pasien kontrol stlah rawatan,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.