Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Clonidine general_alomedika 2022-07-14T10:16:39+07:00 2022-07-14T10:16:39+07:00
Clonidine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Clonidine

Oleh :
dr. Edwin Njoto Sp.PD MIPH MHM
Share To Social Media:

Farmakologi clonidine atau klonidin adalah menstimulasi reseptor adrenoreseptor alfa pada batang otak, sehingga menyebabkan efek simpatolitik sentral. Clonidine dapat dipakai sebagai obat antihipertensi karena menurunkan frekuensi nadi, tekanan darah, serta resistensi pembuluh darah pulmonal dan ginjal. merespons pembuluh darah perifer.[1,6]

Farmakodinamik

Clonidine berfungsi melalui agonist alpha-2 adrenoceptors di hipotalamus posterior dan medula. Efek ini menyebabkan aliran simpatis pada sistem saraf pusat berkurang, yang secara klinis menurunkan tekanan darah arteri. Oleh karena itu, clonidine digunakan untuk obat penderita hipertensi.[2,4]

Clonidine digunakan juga untuk obat analgesik pasien kanker, karena obat ini menurunkan transmisi nyeri aferen. Obat ini menghasilkan analgesia adrenoreseptor alfa-2 presinaptik dan post-junctional dengan mencegah transmisi sinyal nyeri ke otak. Diketahui bahwa banyak sinyal nyeri terjadi di kornu dorsalis medula spinalis dan dikirim ke saraf yang lebih tinggi.[2,6]

Sedangkan mekanisme clonidine dalam pengelolaan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), gangguan tic, dan sindrom Tourette belum jelas. Namun, ada kemungkinan stimulasi agonist alpha-2 pascasinaptik dapat mengatur aktivitas subkortikal di korteks prefrontal yang dapat mengurangi hiperaktivitas, distraksi, dan impulsif.[2,6]

Selain itu, dosis kecil clonidine dapat digunakan untuk profilaksis migrain dan meredakan gejala menopause flushing. Mekanisme aksi ini diduga karena modifikasi respons pembuluh darah perifer terhadap stimulus vasokonstriktor dan vasodilator, seperti norepinephrine, isoprenaline, dan angiotensin.[1]

Farmakokinetik

Clonidine dapat diabsorpsi baik dari sistem gastrointestinal dengan waktu paruh sekitar 9-26 jam. Gangguan fungsi ginjal dapat mempengaruhi waktu paruh dan ekskresi clonidine.[1,2]

Absorpsi

Farmakokinetik clonidine sangat dipengaruhi oleh dosis yakni berada pada di antara 75‒300 µg. Clonidine, dengan bahan aktif clonidine hidroklorida, dapat diabsorpsi dengan baik dari traktus gastrointestinal. Selain itu, farmakokinetik clonidine tidak dipengaruhi oleh makanan.[1,3]

Distribusi

Konsentrasi plasma dapat mencapai puncaknya dalam waktu 1‒3 jam setelah administrasi peroral. Durasi kerja clonidine bervariasi 6‒12 jam, dengan durasi kerja yang memanjang pada hipertensi ringan. Kemampuan pengikatan protein pada plasma adalah 30‒40%.[1,3]

Efek antihipertensi dapat dicapai pada konsentrasi plasma di antara 0,2‒2,0 ng/mL pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal. Efek hipotensi dapat memanjang atau menurun pada konsentrasi >2,0 ng/ml.[1,3]

Jika diberikan secara injeksi, clonidine hidroklorida efektif bekerja dalam waktu 5 menit. Efek hipotensi maksimal dalam waktu 20‒30 menit, yang bertahan hingga beberapa jam. Setelah pemberian secara intramuskular, clonidine hidroklorida dapat bekerja secara efektif dalam waktu 5‒10 menit, dengan efek hipotensi maksimal tercapai setelah 75 menit dan durasi kerja +5 jam.[1,3]

Metabolisme

Waktu paruh clonidine terjadi kisaran 9‒26 jam pada pasien dengan fungsi ginjal normal. Pada penderita gangguan fungsi ginjal, waktu paruh dapat memanjang hingga 18‒48 jam. Jalur metabolik clonidine meliputi pemecahan cincin imidazolidine dan hidroksilasi ring phenyl. Sampai saat ini, telah ditemukan 5 hasil metabolisme, di antaranya para-hydroxy-clonidine dan dichlorophenylguanidine.[1,3]

Eliminasi

Clonidine diekskresikan melalui urin sebanyak ⅔ dosis, di mana separuhnya berupa clonidine hidroklorida yang tidak berubah. Sisa obat diekskresikan ke dalam feses.[1,3]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Therapeutic Goods Administration (TGA). APO-Clonidine. Product Information. 2016. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2016-PI-02864-1&d=201903061016933.
2. Yasaei R, Saadabadi A. Clonidine. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459124/
3. Drug.com. Clonidine Pregnancy and Breastfeeding Warnings. 2021. https://www.drugs.com/pregnancy/clonidine.html
4. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 2803, Clonidine. 2022. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Clonidine.
6. Medscape. Clonidine (Rx). 2022. https://reference.medscape.com/drug/catapres-tts-clonidine-342382

Pendahuluan Clonidine
Formulasi Clonidine

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Pasien Diabetes Mellitus
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Pasien Diabetes Mellitus
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Tata Laksana Migraine 2024 - Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Tata Laksana Migraine 2024 - Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Januari 2025, 07:52
Obat antihipertensi pada pasien gagal cabut gigi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, mau bertanya. Kalo misalnya kita (dr umum) dpt pasien yg dtg dengan keluhan mau cabut gigi tapi tensi nya itu tinggi. Apakah boleh saat itu juga...
Anonymous
Dibalas 27 Desember 2024, 08:18
Stop obat HT boleh atau tidak?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, saya ada px laki2 30than tanpa faktor risiko sudah dtg 2x dgn tensi sekitar 150/90, tanpa keluhan. Px kemudian diterapi dgn amlodipin 5 mg 1x1...
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 24 Desember 2024, 12:43
Mengurangi regimen obat hipertensi pada pasien dengan tekanan darah mencapai target
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya. Apabila pasien dengan pengobatan HT 2-3 regimen obat sudah mencapai TD sesuai target selama 3 bulan, apakah regimennya bisa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.