Formulasi Clonidine
Formulasi clonidine atau klonidin tersedia dalam bentuk tablet, injeksi, dan transdermal patch. Namun, bentuk patch belum tersedia di Indonesia. Pemberian clonidine tidak dipengaruhi makanan, sehingga dapat diberikan sebelum atau sesudah makan.[2,9]
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan clonidine yang tersedia di Indonesia adalah:
- Tablet: 0,15 mg (150 μg) dan 0,075 mg (75 μg)
- Ampul: 0,15 mg/mL (150 μg/mL)[9]
Cara Penggunaan
Di Indonesia, clonidine tersedia dalam bentuk tablet dan ampul injeksi.
Penggunaan Tablet Peroral
Clonidine oral dapat dikonsumsi sebelum maupun setelah makan, karena absorbsi obat ini tidak dipengaruhi makanan. Anjurkan pasien untuk mengonsumsi obat di jam yang sama setiap harinya, agar obat bekerja dengan optimal. Pasien juga harus diberikan penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan jika lupa mengonsumsi obat ini.[8]
Penggunaan Ampul Injeksi
Untuk pemberian intramuskular, clonidine disuntikkan 1‒2 ampul (150‒300 μg), langsung tanpa diencerkan. Untuk pemberian intravena, 1‒2 ampul clonidine diencerkan dalam 10 mL normal saline, dan diberikan perinfus selama 5 menit. Pemberian injeksi dapat diulang setiap 3‒6 jam jika dibutuhkan.[8]
Cara Penyimpanan
Baik tablet maupun ampul clonidine, disimpan pada suhu ruangan sekitar 25℃, dan harus terhindar dari cahaya. Namun, obat masih dapat terpapar suhu antara 15‒30℃.[3,4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini