Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Diltiazem general_alomedika 2022-09-29T09:49:32+07:00 2022-09-29T09:49:32+07:00
Diltiazem
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Diltiazem

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Indikasi diltiazem adalah untuk penatalaksanaan hipertensi, angina pektoris, dan aritmia. Dosis diltiazem untuk masing-masing indikasi berbeda-beda, berdasarkan bentuk sediaan. Penyesuaian dosis perlu dilakukan pada pasien geriatri, dengan menggunakan dosis inisial sebesar dosis terendah berdasarkan rekomendasi dosis dewasa.

Hipertensi

Dosis inisial diltiazem sediaan lepas lambat untuk terapi hipertensi adalah 60–120 mg/hari, dua kali sehari. Dosis rumatan umumnya antara 240–360 mg/hari, sekali sehari. Titrasi dosis sesuai dengan respons terapi setelah 14 hari. Dosis maksimal adalah 540 mg/hari.

Dosis sediaan lepas lambat bagi pasien geriatri adalah 60 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap, dengan mempertimbangkan respon klinis dan toleransi pasien hingga 240 mg/hari.[6,9]

Aritmia

Diltiazem dapat digunakan untuk aritmia, seperti supraventricular tachycardia dan atrial fibrilasi. Dosis diltiazem pasien dewasa untuk aritmia adalah 0,25 mg/kg, dengan rata-rata dosis pasien dewasa sebesar 20 mg. Diltiazem diberikan secara intravena (IV) selama lebih dari 2 menit.

Setelah 15 menit, bolus dapat diulang dengan memberikan dosis sebesar 0,35 mg/kg berat badan aktual, diberikan selama 2 menit jika dosis pertama dapat ditoleransi pasien dengan baik. Rata-rata dosis pada pasien dewasa adalah 25 mg.

Diltiazem juga bisa diberikan secara infus kontinyu, dengan dosis 5–10 mg/jam. Dosis dapat ditingkatkan sebesar 5 mg/jam hingga dosis maksimal 15 mg/jam. Infus diltiazem dapat diberikan secara kontinyu selama 24 jam.[8,9]

Angina Pektoris

Dosis diltiazem tablet untuk angina pektoris adalah 30 mg, setiap 6 jam. Dosis dapat dinaikkan setiap 1–2 hari hingga gejala angina terkontrol. Biasanya dibutuhkan dosis antara 180–360 mg, 3–4 kali sehari. Dosis maksimal adalah 360 mg/hari.

Jika menggunakan sediaan lepas lambat, dosis inisial adalah 120 mg atau 120–180 mg/hari. Lakukan titrasi dosis selama 7–14 hari. Terkadang, pasien membutuhkan dosis hingga 480–540 mg/hari.[medscape, drugscom mono]

Pada pasien geriatri, dosis inisial diltiazem sediaan lepas lambat adalah 60 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 240 mg/hari jika denyut jantung di atas 50 kali/menit.[9]

Penyesuaian Dosis

Penggunaan diltiazem pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hepar harus dilakukan dengan berhati-hati. Konsentrasi diltiazem plasma mungkin lebih tinggi pada pasien geriatri dan pasien dengan gangguan fungsi hepar atau ginjal. Pemantauan denyut jantung juga perlu dilakukan, terutama saat memulai terapi diltiazem.

Pada pasien geriatri, dosis inisial dimulai dari dosis efektif terendah dalam rentang dosis dewasa. Frekuensi terjadinya efek samping diketahui lebih tinggi 13% pada populasi geriatri. Penggunaan diltiazem pada anak belum jelas keamanan maupun efektivitasnya, sehingga tidak disarankan.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

5. Australian Product Information.Diltiazem Hydrochloride. 2020 https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2010-PI-06082-3&d=20220926172310101
6. American Society of Health-System Pharmacists. Diltiazem. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/monograph/diltiazem.html
8. Medscape. Diltiazem. 2022 https://reference.medscape.com/drug/cardizem-cd-diltiazem-342374#5
9. MIMS. Diltiazem. 2022 https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diltiazem?mtype=generic

Formulasi Diltiazem
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.