Indikasi dan Dosis Diltiazem
Indikasi diltiazem adalah untuk penatalaksanaan hipertensi, angina pektoris, dan aritmia. Dosis diltiazem untuk masing-masing indikasi berbeda-beda, berdasarkan bentuk sediaan. Penyesuaian dosis perlu dilakukan pada pasien geriatri, dengan menggunakan dosis inisial sebesar dosis terendah berdasarkan rekomendasi dosis dewasa.
Hipertensi
Dosis inisial diltiazem sediaan lepas lambat untuk terapi hipertensi adalah 60–120 mg/hari, dua kali sehari. Dosis rumatan umumnya antara 240–360 mg/hari, sekali sehari. Titrasi dosis sesuai dengan respons terapi setelah 14 hari. Dosis maksimal adalah 540 mg/hari.
Dosis sediaan lepas lambat bagi pasien geriatri adalah 60 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap, dengan mempertimbangkan respon klinis dan toleransi pasien hingga 240 mg/hari.[6,9]
Aritmia
Diltiazem dapat digunakan untuk aritmia, seperti supraventricular tachycardia dan atrial fibrilasi. Dosis diltiazem pasien dewasa untuk aritmia adalah 0,25 mg/kg, dengan rata-rata dosis pasien dewasa sebesar 20 mg. Diltiazem diberikan secara intravena (IV) selama lebih dari 2 menit.
Setelah 15 menit, bolus dapat diulang dengan memberikan dosis sebesar 0,35 mg/kg berat badan aktual, diberikan selama 2 menit jika dosis pertama dapat ditoleransi pasien dengan baik. Rata-rata dosis pada pasien dewasa adalah 25 mg.
Diltiazem juga bisa diberikan secara infus kontinyu, dengan dosis 5–10 mg/jam. Dosis dapat ditingkatkan sebesar 5 mg/jam hingga dosis maksimal 15 mg/jam. Infus diltiazem dapat diberikan secara kontinyu selama 24 jam.[8,9]
Angina Pektoris
Dosis diltiazem tablet untuk angina pektoris adalah 30 mg, setiap 6 jam. Dosis dapat dinaikkan setiap 1–2 hari hingga gejala angina terkontrol. Biasanya dibutuhkan dosis antara 180–360 mg, 3–4 kali sehari. Dosis maksimal adalah 360 mg/hari.
Jika menggunakan sediaan lepas lambat, dosis inisial adalah 120 mg atau 120–180 mg/hari. Lakukan titrasi dosis selama 7–14 hari. Terkadang, pasien membutuhkan dosis hingga 480–540 mg/hari.[medscape, drugscom mono]
Pada pasien geriatri, dosis inisial diltiazem sediaan lepas lambat adalah 60 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 240 mg/hari jika denyut jantung di atas 50 kali/menit.[9]
Penyesuaian Dosis
Penggunaan diltiazem pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hepar harus dilakukan dengan berhati-hati. Konsentrasi diltiazem plasma mungkin lebih tinggi pada pasien geriatri dan pasien dengan gangguan fungsi hepar atau ginjal. Pemantauan denyut jantung juga perlu dilakukan, terutama saat memulai terapi diltiazem.
Pada pasien geriatri, dosis inisial dimulai dari dosis efektif terendah dalam rentang dosis dewasa. Frekuensi terjadinya efek samping diketahui lebih tinggi 13% pada populasi geriatri. Penggunaan diltiazem pada anak belum jelas keamanan maupun efektivitasnya, sehingga tidak disarankan.[5]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra